Solatun, Mantan Dosen Unpas Kasus Ujaran Kebencian Pernah Peringatkan Romahurmuziy, Bertemu di Hotel

Berdasarkan penulusuran di akunnya, Solatun Dulah Sayuti ternyata pernah membuat postingan soal Romahurmuziy.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Kompas dan Tribun Jabar)
Romahurmuziy diakui Solatun Dulah Sayuti, tersangka kasus ujaran kebencian pernah bertemu. 

"ROMY-Romahurmuzy: AKU MASIH INGAT MENASIHATI ANDA ....

#Pertama: saya secara langsung menyarankan agar Anda berislah dg Pak Surya Darma Ali... Ketua Umum PPP saat itu.

Nasihat saya itu saya sampaikan ketika kita makan siang di Hotel Sahid di Jl. Sudirman tempat Anda undang saya untuk memberikan academic sharing ´Komunikasi Pemeliharaan Kesetiaan Konstituen´ bagi para aleg PPP.

#Kedua saran dan nasihat yg sama saya sampaikan juga dari Kuala Lumpur melalui telepon....

tetapi Anda tampak dari tonasi bicara lebih tegas menyatakan ketidak sejalanan Anda dg Pak Ali.
Maaf sejak saat terakhir itu....
saya mulai kurang suka dengan sepak terjang politis Anda. sekali lagi maaf....saya mulai kurang suka...

#Ketiga ...Hal terakhir... kedatangan Anda ke Bandung awal Maret dengan trik kampanye murahan malam hari bagi bagi amplop kpd para ulama lokal....

esok harinya kumpulkan penyuluh agama Islam non PNS katanya untuk pembinaan dari Seksi Bimas
Anda dg itu mengkelabui ulama dan penyuluh.... agama se Kota Bandung adalah puncaknya....

saya sampai eksplisit mengataka kepada kawan kawan bahwa saya tidak akan ambil konsumsi karena takut dibeli dengan uang tidak halal....

dan karena dg melihat foto Anda saja saya mendadak hilang selera makan.

Hari ini.... mendengar PENANGKAPAN ATAS DIRI ANDA OLEH KPK KEMARIN....lengkap sudah praduga saya bahwa Anda dkk," tulisnya.

Postingan itu dibuat saat Romahurmuziy ditangkap KPK akibat kasus dugaan jual beli jabatan di Kementrian Agama RI.

Seperti diberitakan sebelumnya, kini justru Solatun Dulah Sayuti yang mengenakan baju tahanan.

Hal ini disebabkan postingan provokatif terkait people power.

Bunyi postingan itu menuliskan jika people power tak dapat dielak, satu orang rakyat ditembak polisi, maka akan ada 10 polisi yang dibunuh.

Dosen Unpas Akui Unggah Tulisan Ujaran Kebencian di Facebook: Saya Lakukan Kesalahan

Tak hanya itu, ia pun menuliskan kata-kata sadisme pada postingan-nya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved