Bulan Ramadhan 1440 H
Muntah Saat Berpuasa, Batal atau Tetap Lanjut Puasa? Ini Penjelasan Secara Syari, Ada Hadisnya
Penyebabnya terjadi karena kesalahan makanan dan pola makan saat Anda sahur.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Seringkali umat Islam ketika sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan bertanya-tanya perihal perkara apa saja yang dapat membatalkan puasanya itu.
Hal itu tentu penting, lantaran umat Islam yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan tentu saja mengharapkan ibadahnya yang dikerjakan itu bisa dilakukan secara sempurna dan sesuai dengan syariat Islam.
Seperti salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apa hukum muntah saat puasa? apakah dapat membatalkan puasa.
Dilansir dari situs Rumaysho.com, terdapat beberapa hadis yang menjelaskan hukum muntah saat sedang puasa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ ذَرَعَهُ قَىْءٌ وَهُوَ صَائِمٌ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَإِنِ اسْتَقَاءَ فَلْيَقْضِ
“Barangsiapa yang muntah menguasainya (muntah tidak sengaja) sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qadha’ baginya. Namun apabila dia muntah (dengan sengaja), maka wajib baginya membayar qadha’.” (HR. Abu Daud, no. 2380; Ibnu Majah, no. 1676; Tirmidzi, no. 720. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dha’if. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Sementara itu, Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa jika seseorang itu menyengajakan dirinya untuk muntah, puasanya batal.
Namun jika ia dikuasai oleh muntahnya, puasanya tidak batal. (Majmu’ Al-Fatawa, 25: 266)
Yang tidak membatalkan di sini adalah jika muntah menguasai diri artinya dalam keadaan dipaksa oleh tubuh untuk muntah.
Hal ini selama tidak ada muntahan yang kembali ke dalam perut atas pilihannya sendiri. Jika yang terakhir ini terjadi, maka puasanya batal. (Lihat Hasyiyah Syaikh Ibrahim Al-Bajuri, 1: 556).
• Sikat Gigi Menggunakan Odol Saat Puasa, Bolehkah? Begini Penjelasannya
• 7 Aplikasi Pendukung Ibadah Puasa Ramadhan 1440 H serta Link Download, Bantu Maksimalkan Puasamu
Komisi Fatwa Kerajaan Saudi Arabia (Al-Lajnah Ad-Daimah) pernah ditanya, jika ada seseorang yang berpuasa lantas ia muntah dan menelan muntahannya namun tidak disengaja, apa hukumnya?
Para ulama Al-Lajnah Ad-Daimah menjawab bahwa jika ada yang sengaja munta, puasanya batal. Namun jika ia dikuasai oleh muntahnya, puasanya tidak batal.
Begitu pula puasa tidak batal ketika muntahnya tertelan tanpa sengaja. (Dinukil dari Fatawa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 38579).
Kesimpulannya adalah jika seseorang dalam perjalanan jauh lantas mabuk dan muntah (mual perjalanan), ini disebut muntah yang tidak bisa ia kendalikan (tidak sengaja), puasanya tidak batal. Wallahu a’lam.
Sebab dan akibat muntah
Rasa mual dan ingin muntah kadang sering terjadi ketika Anda menjalani puasa di bulan Ramadhan, biasanya terjadi di hari pertama puasa.
Penyebabnya terjadi karena kesalahan makanan dan pola makan saat Anda sahur.
Pencernaan yang kurang bagus dan makanan yang tidak tepat namun tetap dikonsumsi justru merangsang Anda untuk muntah.
Tentu saja rasa mual atau ingin muntah akan mengganggu aktivitas kita.
Secara medis, terdapat beberapa cara untuk menghindari muntah pada saat puasa, yuk simak penjelasan berikut.
Makanan yang berminyak

Dilansir dari situs Hellosehat, makanan berminyak jelas mengandung kandungan lemak yang tinggi.
Ketika Anda makan makanan berminyak saat sahur, perut Anda mengirimkan sinyal ke otak Anda untuk memperlambat pengosongan lambung.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah jumlah kelebihan lemak dari dan yang dilepaskan ke dalam aliran darah pada saat yang bersamaan. Bila terjadi, akibatnya tidak jarang rasa mual yang muncul akan menyebabkan muntah.
Langsung tidur setelah sahur

Saat Anda memilih langsung tidur setelah sahur, hal itu justru jadi pemicu rasa mual.
Untuk mengurangi efek mual itu, sebaiknya jika memiliki kondisi ini jangan langsung tidur setelah sahur.
Sebab tidur setelah sahur dalam kondisi perut penuh makanan berisiko menaikkan asam lambung.
Cara mencegahnya
Anda harus lebih bisa mengatur pola makan Anda ketika sahur dan berbuka sebagai salah satu cara mencegah muntah saat puasa. Berikut ini, sedikit tips yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut:
1. Hindari makanan berlemak dan pedas
Pada saat makan sahur makanlah setelah mendekati waktu imsak dengan makanan yang bergizi dan seimbang.
Konsumsi makanan karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, hindari makanan yang berlemak, pedas, dingin serta berbumbu tajam.
2. Kunyah makanan perlahan
Saat makan sahur, baiknya makan dengan porsi cukup. Mengunyah makanan juga perlu dilakukan perlahan, agar lambung bisa mencerna makanan dengan baik
3. Makan makanan yang hambar
Anda bisa mencegah muntah saat puasa dengan makan makanan yang tidak mengandung kaya rasa.
Contohnya, makanan yang ringan atau hambar seperti biskuit atau roti tawar. Jika dirasa mual yang Anda alami cukup kronis.
• Doa Berbuka Puasa Ramadan yang Dibaca Rasulullah
Anda bisa mengganti sajian sahur dengan berbagai sayuran dan protein cukup agar tidak menyebabkan masalah pada pencernaan.
4. Minum teh jahe
Jahe merupakan salah satu rempah yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah.
Anda bisa mencegah mual dengan minum 1 cangkir teh jahe setelah 30 menit makan sahur.
Pilihan lainnya, Anda bisa memakan atau mengonsumsi permen atau makanan dan minuman apapun yang memiliki rasa jahe.