Jembatan Ambruk, Pria Ini Berhasil Selamat Setelah Tertimbun Lumpur 15 Menit

Pria asal Tabanan, Bali, I Wayan Dampuk, baru saja mengalami keajaiban setelah lolos dari maut setelah tertimbun lumpus selama 15 menit saat jembatan

Editor: Theofilus Richard
Tribun-Bali.com/I Made Prasetia Aryawan
Korban selamat, I Wayan Dampuk, saat dikunjungi di rumahnya di Banjar Puseh, Desa Perean, Baturiti, Tabanan, Rabu (8/5/2019). 

Sementara dua krama subak yang menolongnya masih berada di bawah untuk mengevakuasi Pan Aris ke atas. 

“Selama tertimbun saya tidak merasakan sakit, tapi tidak bisa bergerak karena lumpur yang sangat lengket. Tapi kalau saya tidak ditolong dua orang itu saya tidak bisa juga keluar dari sana,” katanya.

Terungkap, Aidil Ginting Bantai Keluarganya Karena Rebutan Harta Gono Gini Suami Pertama Korban

Masih Trauma

Sehari pasca kejadian tersebut, ia pun merasa trauma.

Bahkan, ketika ia tidur malam, sekitar pukul 00.00 Wita, ia tiba-tiba terbangun dan selanjutnya tidak bisa tidur lagi.

Perasaannya campur aduk.

Suasana duka menyelimuti kedatangan korban tertimbun longsor di jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2019) yang jebol.
Suasana duka menyelimuti kedatangan korban tertimbun longsor di jembatan penghubung di Banjar Puseh-Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Selasa (7/5/2019) yang jebol. (Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan)

Pekak Dampuk terus kepikiran dengan kejadian maut tersebut.

Ia terus merasa terbayang-bayang dengan kejadian yang merenggut nyawa dua rekannya itu.

Ada perasaan bersalah menghinggapi dirinya saat dua rekannya meninggal dunia.

“Kemarin perasaan saya tidak enak. Kenapa teman saya sampai seperti itu (meninggal dunia),” sesalnya.

Namun, kata dia, saat ini kondisinya sudah cukup baik meskipun masih kerap terbayang dengan peristiwa maut yang dialaminya.

Kronologi Pembunuhan Sadis Ibu dan 2 Anaknya di Gampong Ulee Madon, Pelakunya Suami Ketiga Korban

Bahkan ia juga sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan sempat mengikuti prosesi pengabenan dua rekannya.

“Kemarin saya juga sudah sempat diperiksa oleh petugas medis dari puskesmas. Mereka menyatakan kesehatan saya masih baik seperti tensinya normal, kesehatan jantungnya juga masih normal,” tandasnya.

Di sisi lain, salah satu anak Wayan Dampuk, Ni Made Arnawati (33), sempat terkejut saat mendengar informasi bahwa ayahnya turut menjadi korban jebolnya jembatan.

Ia pun panik karena informasi tersebut, namun beberapa waktu kemudian ia lantas mendengar informasi bahwa ayahnya selamat dari maut.

“Saya sangat kaget sekali dengan kabar tersebut, apalagi bapak saya dikabarkan menjadi korban. Tapi untungnya informasi berikutnya bapak saya selamat,” ucap wanita yang sehari-hariya menjadi pedagang sayur di Pasar Agung Baturiti ini. (Tribun-Bali.com/I Made Prasetia Aryawan)

Segera Digelar Rotasi Besar-besaran untuk Guru, Wakasek, hingga Kepsek SMA/SMK di Jabar

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved