Tangis Pilu Anak Sulung Korban Pembantaian Satu Keluarga di Aceh, Selamat karena Tadarus
Riski selamat dari pembantaian karena saat pembunuhan terjadi, dia sedang tadarus di meunasah desa setempat.
TRIBUNJABAR.ID, LHOKSEUMAWE - PROSESI pemakaman Irawati Nurdin (35) bersama dua anak kandungnya Zikra Muniza (12) dan Yazid (18 bulan), kemarin, dihadiri anak sulung Irawati bernama Riski (15).
Riski selamat dari pembantaian karena saat pembunuhan di Gampong Ulee Madon itu terjadi, dia sedang tadarus di meunasah desa setempat.
Seperti diketahui, kedua saudara dan ibu kandung Riski tewas dibantai Aidil Ginting yang tak lain ayah tiri mereka.
Saat menghadiri pemakaman, Riski terlihat mengenakan baju kemeja hitam dan berkain sarung warna cream muda.
Dia terlihat dipeluk terus-menerus oleh keluarganya yang lain.
Matanya sering terpejam, seakan sedang berupaya menahan kesedihan yang sangat dalam.
Tidak ada kata sedikit pun keluar dari mulutnya.
Sesekali terlihat ia menyeka air mata yang membasahi pipinya.
Bahkan, seusai prosesi pemakaman, Riski tak mampu berjalan normal sehingga harus dipapah dan duduk menjauh dari lokasi kuburan.
Malah saat keluarganya berbisik dan hendak mengajak bicara, Riski kembali menangis.
Sementara Zikri, adik Riski yang berhasil selamat dari pembunuhan karena melompat dari lantai dua ruko tempat tinggal mereka, malah tidak kelihatan di lokasi pemakaman.

Menurut warga, Zikri sudah beberapa kali diajak ke lokasi pemakaman ibu dan dua saudaranya, tapi ia tidak mau.
Saat ini Zikri tinggal di rumah familinya yang juga warga Ulee Madon.
Aidil Ginting, tersangka pelaku pembunuhan di Gampong Ulee Madon terhadap istri dan dua anak tirinya tiba-tiba kesurupan di Markas Polisi Resor/Mapolres Lhokseumawe, Selasa (7/5/) sore.
Ia meronta-ronta dan berguling-guling di lantai mapolres.