UTBK SBMPTN 2019

HASIL UTBK SBMPTN 2019 untuk yang Ikut Tes 27 April 2019, Namamu Ada di Daftar Lolos? Cek di Sini

Ujian gelombang I ini dibagi menjadi beberapa sesi. Termasuk pada 27 April 2019 kemarin.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Twitter/@SekreSBMPTN
Tahapan dan Cara pembayaran UTBK SBMPTN 2019 Gelombang I dan II 

TRIBUNJABAR.ID - Pengumuman hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri UTBK SBMPTN 2019 dilakukan Selasa (7/5/2019).

Adapun UTBK SBMPTN 2019 gelombang I sudah dimulai sejak Sabtu (13/4/2019).

Ujian gelombang I ini dibagi menjadi beberapa sesi. Termasuk pada 27 April 2019 kemarin.

Gelombang 1 dimulai 13 April - 04 Mei 2019, lalu Khusus Tuna Netra : 04 Mei 2019 Pagi (07.30 - 11.45). Dan

Gelombang 2 dimulai 11 Mei - 26 Mei 2019, khusus Tuna Netra : 25 Mei 2019 Pagi (07.30 - 11.45).

Pengumuman hasil tes paling lambat disampaikan 10 hari setelah dilaksanakan tes.

Nah untuk kamu yang mengikuti ujian pada 27 April kemarin, hasil pengumuman baru akan keluar 10 hari setelah ujian, yakni 7 Mei 2019.

Pengumuman hasil tes dijadwalkan pada 23 April, 24 April, 7 Mei, 8 Mei, 14 Mei, 21 Mei, 22 Mei, dan 28 Mei, kemudian 1 dan 2 Juni 2019.

Selain itu, UTBK SBMPTN yang digelar oleh LTMPT ini adalah persyaratan wajib untuk mendaftar SBMPTN 2019.

Dilansir oleh ltmpt.ac.id, UTBK SBMPTN ini dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.

Adapun UTBK SBMPTN yang digelar oleh LTMPT ini menggunakan soal-soal ujian yang dirancang sesuai kaidah akademik untuk memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.

Pelaksanaan UTBK oleh LTMPT memiliki beberapa keunggulan.

Keunggulan yang pertama, LTMPT menggelar tes UTBK lebih dari satu kali.

Yang kedua, peserta UTBK bisa mengikuti maksimal dua kali tes.

Kemudian hasil tes UTBK akan diberikan secara individu sepuluh hari setelah pelaksanaan tes.

Kelompok ujian pada UTBK dibagi menjadi dua, yang pertama kelompok Sains dan Teknologi (Saintek).

Bagi peserta kelompok Saintek materi yang akan diujikan meliputi Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TPA) Saintek, yakni Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi.

Sedangkan yang kedua kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum).

Untuk kelompok ini materi ujian berupa TPS dan TKA Soshum meliputi Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

LOOP dan Gramedia kembali bekerjasama untuk mengadakan simulasi SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) se-Indonesia mulai tanggal 23 Maret - 30 April 2019 untuk mengulang kesuksesan program Simulasi SBMPTN yang telah diselenggarakan bersama sejak tiga tahun terakhir. Simulasi akan dilakukan di 19 kota yang meliputi Padang, Palembang, Lampung, Tangerang Selatan, Bandung, Surabaya, Lombok, Makassar, Denpasar, Semarang, Pontianak, Purwokerto, Tegal, Malang, Solo, Medan, Aceh, Pekanbaru dan Mojokerto. TRIBUNNEWS.COM/IST
LOOP dan Gramedia kembali bekerjasama untuk mengadakan simulasi SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) se-Indonesia mulai tanggal 23 Maret - 30 April 2019 untuk mengulang kesuksesan program Simulasi SBMPTN yang telah diselenggarakan bersama sejak tiga tahun terakhir. Simulasi akan dilakukan di 19 kota yang meliputi Padang, Palembang, Lampung, Tangerang Selatan, Bandung, Surabaya, Lombok, Makassar, Denpasar, Semarang, Pontianak, Purwokerto, Tegal, Malang, Solo, Medan, Aceh, Pekanbaru dan Mojokerto. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Bagi peserta, manfaat seleksi bersama adalah lebih efisien, murah, dan fleksibel dengan adanya mekanisme lintas wilayah.

Adapun SBMPTN ini dari tahun ke tahun selalu diperbaiki dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi.

Pada tahun 2016 mulai diperkenalkan juga SBMPTN dengan menggunakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

SBMPTN 2019 merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.

UTBK dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.

Pengelolaan dan pengolahan data untuk kepentingan seleksi jalur SBMPTN dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

LTMPT adalah satu-satunya lembaga penyelenggara tes perguruan tinggi terstandar di Indonesia.

Hal itu tampak dari beberapa kiriman di media sosial Twitter yang ramai membicarakan hal mengenai cara penghitungan nilai hasil UTBK.

Nilai yang diperoleh dalam UTBK menjadi syarat pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Salah satu warganet menanyakan penilaian hasil UTBK yang telah dikeluarkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tersebut.

Cuitan tentang hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019
Cuitan tentang hasil nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2019 (Twitter)

"ini hasil nilai utbk maksudnya gimana sih..," tulis akun itu.

Hasil UTBK sudah dapat diakses melalui situs resmi milik LTMPT menggunakan username dan password saat pendaftaran UTBK.

Hasil UTBK yang diumumkan merupakan rekapitulasi nilai tes yang dilakukan pada 13 April 2019 sesi I dan II, serta tes pada 14 April 2019 untuk sesi III dan IV.

Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengatakan, stastistik dan penyebaran nilai tersebut masih akan berubah setiap sesi tes selesai dilaksanakan.

"Nilai statistik yang sudah keluar di web tersebut menggambarkan sesi satu hingga empat. Mohon menunggu sampai seluruh sesi selesai untuk melihat statistik terakhir seluruh peserta nasional keluar. Tes pada tanggal 26 Mei 2019," kata Ravik kepada Kompas.com, Senin (29/4/2019).

Ravik mengatakan, nantinya nilai total akan berhubungan dengan program studi yang dipilih oleh peserta.

Hal yang perlu diperhatikan, lanjut dia, pembobotan masing-masing sub-tes untuk setiap program studi tidak diumumkan.

"Penghitungan nilai UTBK didasarkan pada metode penghitungan Item Response Theory seperti yang dilakukan tahun lalu dengan tidak memberikan pinalti terhadap jawaban salah," ujar Ravik.

Artinya, UTBK tahun ini menerapkan sistem pemberian nilai 1 untuk soal yang dijawab dengan benar dan 0 bagi jawaban salah.

Terkait dengan bobot kesulitan suatu soal, dihitung berdasarkan jawaban peserta.

"Semakin banyak jawaban yang benar berarti soal tersebut dianggap mudah sehingga bobotnya juga rendah. Semakin banyak jawaban yang salah berarti semakin tinggi tingkat kesulitan soal sehingga bobot soal menjadi besar," ujar Ravik.

Dua gelombang

Adapun UTBK 2019 dilaksanakan dalam dua gelombang.

Tes gelombang pertama telah dimulai sejak 13 April 2019.

Ravik menyampaikan, tes gelombang pertama pada 26-27 April 2019 merupakan tes dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 280.683 orang.

"Peserta UTBK yang ikut tes pada 27 April 2019 tercatat sejumlah 143.933 peserta dan yang ikut tes pada tanggal 28 April 2019 tercatat 136.645 peserta," ujar Ravik.

Tes pada 27 April 2019 terbagi menjadi dua sesi, dengan 72.911 peserta pada sesi pertama, terdiri dari 43.614 peserta kelompok Saintek dan 29.297 peserta kelompok Soshum.

Sementara, sesi siang diikuti 71.082 peserta, terdiri dari 38.227 peserta kelompok Saintek dan 32.885 peserta kelompok Soshum.

Adapun, pada 28 April 2019 sesi pertama diikuti 69.048 peserta, terdiri dari 42.060 peserta kelompok Saintek dan 26.988 peserta kelompok Soshum.

Sebagai tambahan informasi, hasil UTBK akan digunakan untuk mendaftar SBMPTN pada 10-24 Juni 2019 mendatang.

(Kompas.com/Mela Arnani)

KLIK >>> LINK 

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved