Pilpres 2019

Mahfud MD Sebut SBY Beri Nasihat Soal Pemilu: Buka Jalur Dialog, Tak Boleh Buat Hukum 'Hitam Putih'

Lebih lanjut, dia pun menuliskan, Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memberikan nasihat kebangsaan.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Twitter Mahfud MD
Mahfud MD dan sejumlah tokoh lain bersama SBY. 

TRIBUNJABAR.ID - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD bersama dengan rombongan Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) berkesempatan untuk membesuk Ani Yudhoyono di Singapura.

Terlihat, dalam foto yang dibagikan akun Twitter Mahfud MD, ada juga Dahlan Iskan, Sinta Nuriyah, Romo Benny Susetyo, dan sejumlah tokoh lainnya.

"Presiden RI Ke-4 Pak SBY menyambut kami dari Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) Jumat pagi di RS NUH Singapore. Kami berkunjung untuk besuk dan berdoa untuk Ibu Ani Yudhoyono yang sedang sakit di sana," tulis akun Mahfud MD, Jumat (3/5/2019).

Lebih lanjut, dia pun menuliskan, Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memberikan nasihat kebangsaan.

Makna Jokowi Bertemu AHY, TKN: Menurunkan Tensi Ketegangan

Nasihat kebangsaan itu, disebut sangat mendalam.

"Sebagai negarawan, Pak SBY memberi nasihat kebangsaan yang sangat mendalam kepada kami," tulis akun Mahfud MD.

SBY, kata Mahfud MD, menyatakan rasa optimisnya bahwa ketegangan politik pascapemilu akan berakhir baik.

Mahfud MD pun menuliskan, SBY memberikan nasihat agar jalur dialog dibuka.

"Pak SBY menyatakan rasa optimisnya, ketegangan politik pascapemilu akan berakhir baik."

SBY setia dampingi istrinya, Ani Yudhoyono yang nyoblos di rumah sakit.
SBY setia dampingi istrinya, Ani Yudhoyono yang nyoblos di rumah sakit. (Instagram/aniyudhoyono)

"Yang penting, kata Pak SBY, buka jalur dialog dan tak boleh membuat semacam hukum yang hitam putih, 'si A tak bisa bertemu si B'. Ketemulah, seringlah berdialog, pasti akhirnya akan ada titik temu," tulis akun Mahfud MD.

Hingga berita ini ditulis, cuitan Mahfud MD itu sudah disukai dua ribu warganet.

Tak hanya itu, sejumlah warganet pun memberikan komentar atau reply-nya.

@Nandagustiann: Maaf koreksi prof. Pak SBY presiden ke 6.

@ToniEP10: Orang sekelas Pak @mohmahfudmd tidak mungkin tidak tahu SBY @SBYudhoyono Presiden RI keberapa. Tidak mungkin hal ini tidak disengaja.

Waketum Demokrat Bicara Soal Pertemuan AHY-Jokowi, Jelaskan Sikap Partai, Masih di Prabowo-Sandi?

@Sq78Kertanegara: Semoga Allah SWT, mengangkat dan menyembuhkan semua penyakit yang diderita ibu Ani. Aamiin.

@Marsuci4: Amin.... Semoga sangat mencerahkan kesadaran Kepada kepersatuan manusia untuk bangsa kita indonesia maju
Keberkatan menyertai Anda.

@Gian_RizkyP: Harusnya beginilah wajah tokoh2 negeri yang saling sejuk & menyejukkan bangsa. Koreksi prof, SBY Presiden ke-6 & berharap jgn ada lagi kontroversi yg dikeluarkan prof seperti provinsi garis keras kemrin.

Mahfud MD memberikan keterangan pada saat hadir di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia, Bandung, Jumat (16/11/2018).
Mahfud MD memberikan keterangan pada saat hadir di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia, Bandung, Jumat (16/11/2018). (Tribunjabar/Daniel Andreand Damanik)

Mahfud MD Soal Pancasila

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Mahfud MD mengingatkan semua pihak untuk tidak berupaya mengubah Pancasila sebagai haluan negara dengan cara-cara inkonstiusional, semacam pemberontakan.

"Kalau mau (mengganti ideologi Pancasila) ya, ikut pemilu. Tidak usah pakai tindakan radikal," ujar Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam seminar wawasan kebangsaan, Merawat Keberagaman Menangkal Radikalisme di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019).

‎‎Mahfud MD sempat mengulas soal upaya-upaya mengubah haluan negara dari sekelompok orang di Indonesia salah satunya lewat pemberontakan. Ia menyebut fakta yang sudah teruji kualitas sejarahnya yakni kelompok DI/TII dan Permesta. 

"Tapi Pancasila selalu menang dalam ujian, rakyat ingin negara tidak beralih ideologi," ujar Mahfud MD.

Eks Panglima GAM Balas Mahfud MD: Prabowo - Sandiaga Hasil Ijtima Ulama, Didukung Eks Petempur GAM

Di era modern, Pancasila pun ada upaya untuk diubah. Pada era reformasi sekitar 1998 dan 1999, juga terjadi upaya mengganti Pancasila dengan ideologi khilafah melalui jalur pemilu yang saat itu diikuti oleh 48 partai politik.‎

‎"Tahun 1998 saat Soeharto jatuh ada usulan Pancasila diganti. Dari 48 partai yang ikut pemilu tahun 1999, yang menghendaki Pancasila diganti hanya 13 persen, sisanya masih ingin Pancasila. Tapi dari 13 persen ada yang hanya menunggangi, sehingga yang ingin Indonesia menjadi negara Islam nggak sampai 9 persen," ujarnya.
‎‎
Ia tidak memungkiri, saat ini masih ada pihak-pihak yang menginginkan perubahan haluan negara. ‎Mahfud menilai hal itu wajar namun hanya bisa dilakukan melalui jalur konstitusional. Meski begitu, Mahfud optimistis Pancasila tidak akan bisa diganti oleh ideologi apapun.

"Kalau mau (mengganti ideologi Pancasila) ya, ikut pemilu. Tidak usah pakai tindakan radikal. Lewat pemberontak kalah, lewat jalur pemilu kalah, lalu mau dengan cara apalagi untuk menganti Pancasila?,” ujar dia.

Mengacu pada ‎UUD 1945, perubahan dasar negara sudah tidak bisa diubah lewat mekanisme amandemen UUD 1945. ‎‎ “Wawasan kebangsaan kita sudah selesai. Kita hari ini sudah merumuskan bahwa pancasila adalah dasar ideologi yang tepat dan cocok untuk Indonesia,” kata Mahfud.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved