Bulan Ramadhan 1440 H

Jemaah An-Nadzir Besok Mulai Puasa Ramadhan 1440 H, Ini Cara yang Digunakan Menentukan Awal Puasa

Umat Islam ada yang memulai puara Ramadhan 1440 H pada Sabtu 4 Mei 2019. Mereka yang memilih berpuasa pada Sabru 4 Mei 2019 adalah Jemaah An-Nadzir.

Editor: Kisdiantoro
TRIBUN TIMUR/ARI MARYADI
Sekretaris Jenderal Jemaah An-Nadzir, Ustadz M Samiruddin Pademmui. 

Ustad M Samiruddin Pademmui mengatakan ada beberapa indikator yang dilakukan Jemaah An-Nadzir dalam penentuan 1 Ramadan.

Indikator itu berdasarkan ilmu yang telah diajarkan oleh imam-imam Jemaah An-Nadzir.

Samiruddin mengatakan, indikator pertama yakni mengamati bulan dan perpisahan bulan yang dimulai mengamati bulan purnama.

Pengamatan itu dilakukan dalam tiga bulan terakhir dengan estimasi perhitungan 54 menit setiap malam.

Selanjutnya disempurnakan lagi dengan mengamati air laut yang pasang. Puncak pasang itulah bukti terakhir perpisahan bulan.

"Kalau berdasarkan beberapa hadis di zaman Rasulullah, pengamatan bulan bisa dilakukan mulai dari bulan Rajab kemudian Sya'ban," papar Samiruddin

Menurutnya, Jemaah An-Nadzir melalui tim 9 yang dibentuk telah melakukan pengamatan tersebut beberapa pekan belakangan ini.

Samiruddin mengatakan, pemantauan bulan oleh tim 9 dilakukan di beberapa titik berbeda, meskipun masih dalam kawasan Permukiman An Nadzir di Bontomarannu

Bahkan Jemaah An-Nadzir juga menjadikan Gunung Bawakaraeng sebagai salah satu alat hitung.

"Selama ini karena ada Gunung Bawakaraeng, maka kita menghitung bulan. Ketika bulan sudah berada di puncak Bawakaraeng berarti sudah sekitar selisih 26 menit terbitnya bulan," imbuh Samiruddin.

Jemaah An-Nadzir diketahui adalah kelompok organisasi Islam yang memiliki perkampungan di Jl. STPP Gowa, Romang Lompoa, Bontomarannu, Kabupaten Gowa.

Ramadhan 1440 H, Bacaan Niat Puasa, Doa Berbuka, dan Doa Sahur Lengkap Dengan Artinya

Dari tinjauan bahasa Arab, An-Nadzir memiliki makna pemberi peringatan, bukan hanya pengikutnya melainkan juga masyarakat umum.

Jemaah An-Nadzir ini memiliki ciri khas yaitu rambut pirang dan memakai celak bagi laki-laki. Sementara bagi perempuan menggunakan cadar penutup muka dan jilbab besar.

Ciri khas tersebut dilakukan jemaah An-Nadzir untuk mengikuti ajaran Rasulullah yaitu memanjangkan rambut dan berwarna pirang.

Jemaah ini juga memiliki perbedaan dalam penetapan waktu salat. An-Nadzir menggunakan alat pengukur bayangan matahari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved