KPP Pratama Bandung Cibeunying Beri Penghargaan 10 Wajib Pajak

KPP Pratama Bandung Cibeunying memberikan penghargaan kepada 10 Wajib Pajak yang memiliki kontribusi besar pada penerimaan pajak

Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Para Wajib Pajak yang menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying memberikan penghargaan kepada 10 Wajib Pajak yang memiliki kontribusi besar pada penerimaan pajak di KPP Pratama Bandung Cibeunying.

Sepuluh Wajib Pajak tersebut terdiri dari 3 Wajib Pajak Orang Pribadi, 4 Wajib Pajak Badan, dan 3 Wajib Pajak Bendahara.

Nama 10 Wajib Pajak yang menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying.
Nama 10 Wajib Pajak yang menerima penghargaan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cibeunying. (Istimewa)

Dalam acara tersebut, KPP Pratama Bandung Cibeunying mengundang 75 Wajib Pajak dengan kontribusi pembayaran pajak yang besar.

Acara ini bertujuan untuk membangun sinergi serta komunikasi yang lebih baik antara Wajib Pajak dengan KPP Pratama Bandung Cibeunying.

”KPP Pratama Bandung Cibeunying tahun ini mendapat amanah untuk menghimpun penerimaan pajak sebesar Rp 2,046 triliun. Oleh karena itu, KPP Pratama Bandung Cibeunying turut serta mendukung DJP dalam rangka terus melakukan perubahan yang diwujudkan dengan reformasi perpajakan,” kata Kepala KPP Pratama Bandung Cibeunying, Hatipah Haroen Al Rasjid dalam Tax Gathering KPP Pratama Bandung Cibeunying bertajuk ”Pajak Menyatukan Hati, Membangun Negeri” di Braga Ballroom Hotel Crowne Plaza, Kamis (2/5/2019).

Perlu diketahui bahwa wilayah kerja KPP Pratama Bandung Cibeunying meliputi 6 kecamatan yaitu Bandung Wetan, Cibeunying Kaler, Cibeunying Kidul, Cidadap, Coblong, dan Sumur Bandung, dengan Wajib Pajak terdaftar sebanyak 152.413 Wajib Pajak yang terdiri atas 136.366 Wajib Pajak Orang Pribadi dan 16.047 Wajib Pajak Badan.

”Kami di Direktorat Jenderal Pajak sebagai abdi masyarakat sekaligus sebagai mitra Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan berupaya agar Wajib Pajak bisa memenuhi kewajiban perpajakannya secara baik dan benar,” paparnya.

”Saat ini telah memasuki kemudahan digital dalam bidang perpajakan dengan adanya pelaporan secara elektronik atau e-filing serta layanan e-billing. Dengan digitalisasi layanan tersebut, diharapkan dapat mempermudah Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Selain itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan memegang teguh nilai-nilai kementerian keuangan sehingga kami harap layanan yang diberikan kepada wajib pajak terus membaik,” paparnya lagi.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Neilmaldrin Noor mengatakan, salah satu pilar kehidupan bernegara adalah partisipasi warga negara dalam menunjang pembiayaan negara itu sendiri. Dalam hal ini adalah melalui pembayaran pajak.

”Sekitar 80 persen APBN kita berasal dari penerimaan pajak, maka diperlukan kesadaran khususnya bagi pembayar pajak agar pemenuhan kewajiban pajak dapat dijalankan sesuai amanat konstitusi yang ditetapkan oleh Negara,” ungkap Neilmaldrin Noor.

Dia mengatakan, di 2019 ini KPP Pratama Bandung Cibeunying mendapat amanah untuk menghimpun penerimaan pajak sebesar Rp 2,05 triliun, dan sampai dengan akhir Triwulan I/2019 realisasi penerimaan yang telah dihimpun sebesar Rp 469,99 miliar atau 22,97 persen dari target setahun.

"Untuk mencapai target 2019, dengan kata lain, masih ada sekitar Rp 1,57 trilun penerimaan pajak lagi yang harus dihimpun KPP Pratama Bandung Cibeunying sampai akhir tahun,” tegasnya.

Sementara itu, Kasno, pemilik Cuanki Serayu mengaku, merasa terhormat diundang dalam kegiatan tersebut.

”Saya seorang kampung. Saya bisa berjuang di sini, untuk membangun Negara. Kalau dulu dengan cara perang untuk berjuang, sekarang dengan cara membayar pajak,” kata Kasno sambil disambut riuh peserta yang hadir.

”Jangan pernah takut miskin atau tidak laku karena membayar pajak. Alhamdulillah, karena membayar pajak dagangan saya jadi laku, mungkin karena didoakan orang pajak supaya usaha saya lancar. Membayar pajak juga sama seperti membayar zakat. Pembayar pajak adalah pahlawan zaman now,” tandasnya lagi.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved