Pemuda Lulusan SMP Peretas Situs KPU Sudah Dapat Banyak Sertifikat, Termasuk dari Tokopedia
Pria lulusan SMP asal Payakumbuh berinisial MAA (19) ditangkap polisi karena meretas situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
TRIBUNJABAR.ID, PADANG - Pria lulusan SMP asal Payakumbuh berinisial MAA (19) ditangkap polisi karena meretas situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).
MAA ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang bekerja sama dengan Polres Payakumbuh di rumahnya di Payakumbuh, Senin (22/4/2019).
Dilansir dari Kompas.com, orang tua MAA, Nila Mailinda membantah anaknya merupakan seorang penjahat.
Anaknya adalah orang baik yang memberitahu kelemahan website KPU, bukan untuk membobol dan merusak data yang ada.
"Dia bukan orang jahat. Dia tidak berniat menghancurkan atau merusak website KPU. Dia sebelumnya sudah memberitahu kelemahan website itu ke pemerintah," kata Nila.
• Putra Aji Adhari, White Hacker Asal Tangerang, Bobol Instagram Bisa 10 Menit, Situs KPU Cuma 3 Menit
Nila pun menyebut anaknya bukan ditangkap tapi dibawa secara baik-baik oleh polisi dan dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan.
Sebelum berangkat ke Jakarta, Senin (22/4/2019) lalu itu, anaknya malahan dibawa makan sate oleh petugas kepolisian. Setelah itu, polisi pamit kepada dirinya untuk membawa MAA ke Jakarta.
"Waktu itu, polisi bilang semoga MAA bisa menjadi orang di Jakarta. Tenaganya dibutuhkan oleh polisi. Jadi, ibu jangan takut. Anak ibu akan kami jaga dan diperlakukan secara baik-baik," kata Nira menirukan perkataan polisi waktu itu kepada dirinya.
Malahan menurut Nira, MAA sudah menelepon dirinya dan mengatakan dalam keadaan baik-baik saja. MAA tidak ditahan dan hanya dimintai keterangan.
• Inilah Sosok Putra Aji Adhari, White Hat Hacker yang Sempat Masuk Situs KPU Hanya dalam 3 Menit
Belajar dari SD
Nira menceritakan ketertarikan MAA terhadap dunia internet sudah dari kecil, sejak SD. MAA suka mengotak-atik sendiri komputer yang ada.
"Malahan ketika dibelikan dia laptop, dia semakin asyik dengan laptopnya. Tidak jarang waktunya dihabiskan dalam kamar," kata Nira.
MAA pun, kata Nira, sangat jarang ke luar rumah dan kalau keluar, paling hanya membeli makanan ke warung.
"Untuk bergaul di luar dengan teman-teman sangat jarang. Kalau ada temannya, temannya yang bermain ke rumah. Temannya belajar ke MAA soal internet," kata Nira.
Nira menjelaskan, karena kebaikan MAA dalam mengungkap kelemahan website dan diberitahu ke pengelola website, MAA beberapa kali mendapat penghargaan dan sertifikat.