Pilpres 2019

Djoko Santoso Ungkap Alasan Prabowo Tolak Utusan Jokowi, Sandiaga dan Maruf Amin Justru Ingin Jumpa

Di hapadan para pendukung Paslon 02, Djoko Santoso menyebut, Prabowo menolak bertemu dengan utusan Jokowi.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Kompas dan Instagram/prabowo/jokowi)
Ketua BPN Djoko Santoso beberkan alasan Prabowo menolak utusan Jokowi. 

TRIBUNJABAR.ID - Pernyataan Djoko Santoso, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengejutkan publik.

Di hapadan para pendukung Paslon 02, Djoko Santoso menyebut, Prabowo menolak bertemu dengan utusan Jokowi.

Capres nomor urut 02 disebut tak mau kompromi sehingga memutuskan menolak semua utusan lawan politiknya di Pilpres 2019.

"Pak Prabowo menolak semua utusan-utusan itu," kata Djoko Santoso seperti dalam tayangan berita Kompas TV.

Sebelumnya, sehari setelah proses pencoblosan Pilpres 2019, Jokowi mengaku telah mengirimkan utusan untuk menemui Prabowo.

Hal itu dilakukan atas niatnya untuk menjalin komunikasi dan bertemu secara langsung.

"Saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers, pada 18 April lalu.

UPDATE HASIL HITUNG KPU Pilpres 2019, Perolehan Data 32 Persen di Sumatera, Jawa, hingga Sulawesi

Capres nomor urut 01 itu mengaku, pertemuan Prabowo perlu dilakukan agar menyingkirkan pemikiran negatif rakyat.

Ia ingin menunjukkan Pilpres 2019 ini sudah selesai dan berjalan damai.

"Sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai, dan tidak ada sesuatu apa pun," katanya.

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Rabu, (24/4/20219).
Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Jenderal Purnawirawan Djoko Santoso sebut Prabowo tolak utusan Jokowi. (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Ternyata seseorang yang diutus Jokowi itu adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Berdasarkan pengakuan Luhut Binsar Pandjaitan, sebenarnya sudah mengobrol dengan Prabowo melalui sambungan telepon.

Sebagai teman, ia mengaku bicara baik-baik bahkan saling melempar tawa.

"Saya sudah telponan dengan Pak Prabowo, kami kan teman, ya sudah bicara baik-baik, ketawa-ketawa," ujar Luhut.

Kemudian, mereka sudah mengatur jadwal bertemu, yakni pada Minggu, 21 April 2019.

Namun, pertemuan itu batal karena ada kendala teknis.

"Kita janjian mau ketemu. Hari Minggu kemarin, tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak flu jadi kita reschedule," katanya.

Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, akan kembali menghubungi Prabowo untuk mengatur ulang jadwal bertemu.

"Nanti kalau saya telepon lagi, kami kan suka telponan. Pak Prabowo kan orang baik jadi enggak ada masalah," kata Luhur Binsar Pandjaitan.

Soal Jokowi Utus Menteri Luhut Bertemu Prabowo, Fadli Zon Beri Sindiran, HNW Pun Anggap Tak Penting

Menko Kemaritiman itu menyebut, tujuannya bertemu untuk menyampaikan pesan.

"Mau menyampaikan pesan aja. Jadi saya hanya titip aja sebenernya mau bilang jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu tidak jelas basisnya. Pak Prabowo itu kan orang rasional juga," ujarnya.

Namun, kini Prabowo disebut Djoko Santoso 'tutup pintu' untuk semua utusan Jokowi.

Ia bahkan bersyukur karena capres yang didukungnya memutuskan memberikan penolakan.

"Tidak ada kompromi. syukur Alhamdulillah (Prabowo) itu menolak utusan-utusan itu. Pak Prabowo setia kepada kita semua dan kita harus setia kepada Prabowo-Sandi," kata Djoko Santoso dikutip dari Tribunnews.

Di sisi lain, Sandiaga Uno dan Maruf Amin justru ingin saling bertemu.

Masih dalam video wawancara Kompas TV, Maruf Amin masih belum tahu kapan bisa bertemu dengan Sandiaga Uno.

Ia memastikan, akan bertemu demi menjaga persatuan dan terhindar dari konflik di tengah memanasnya Pilpres 2019.

"Kapannya belum tahu, ketemunya pasti karena bagaimanapun bangsa ini harus kita jaga harus kita satukan tidak boleh ada konflik dan tentu harus dimulai dari elitenya dulu, dari pucuknya, atasnya," kata Maruf Amin.

Teka-teki Lokasi Pusat Penghitungan Real Count BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon Khawatir Sistem Di-hack

Cawapres nomor urut 01 itu mengaku, pada waktunya nanti baik dirinya maupun Jokowi pasti bisa bertemu dengan Prabowo dan Sandiaga Uno.

"Oleh karena itu, baik Pak Jokowi maupun saya tentu akan bertemu pada saatnya," ujar Maruf Amin.

Maruf Amin dan Sandiaga justru saling ingin bertemu.
Maruf Amin dan Sandiaga justru saling ingin bertemu. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Sementara itu, Sandiaga Uno pun mengaku sebenarnya punya niatan untuk menemui Maruf Amin itu sejak lama.

Saking ingin bertemu, Sandiaga Uno sampai menghubungi sejumlah orang yang bisa menghubungkannya pada Maruf Amin.

"Ingin ketemu Kiai Maruf itu bahkan setelah bulan Agustus (2018), saya sudah meminta lewat lima channel karena saya tidak berhubungan langsung dengan KH Maruf Amin," kata cawapres nomor urut 02 itu.

Tujuannya ingin temui Maruf Amin untuk mendengarkan nasihat dan pandangan sosok yang dianggap guru baginya.

"Buat saya sebagai murid dari KH Maruf Amin yang kita muliakan tentunya ingin mendengar nasihat, pandangan beliau, beliau tokoh kita muliakan," kata Sandiaga Uno.

Viral Ajakan Boikot Nasi Padang, Dikait-kaitkan dengan Kekalahan Jokowi di Sumbar, Ini Kronologinya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved