I Nyoman Cantiasa, Danjen Kopassus yang Catat Rekor Terbesar, Jejak Tempurnya Tak Bisa Diremehkan

Dialah Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa. Ia duduk di kursi Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus

Penulis: Widia Lestari | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kolase Tribun Jabar (Kopassus.mil.id dan Tribunjabar/Muhammad Nandri)
Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pecahkan rekor MURI. 

Pria kelahiran Buleleng, 26 Juni 1967 ini, lulus pendidikan pendidikan pengembangan spesialis, dalam bidang Penanggulangan Teror (Gultor) dan Suspa Intel Analis.

Keahlian itu membuat I Nyoman Cantiasa pernah lama bergelut di Satuan Gultor.

Witarmin, Jenderal Kunci Keberhasilan Operasi Bersejarah, Naik Singgasana Jadi Komandan Kopassus

Tak hanya itu, keahlian itu pun terpakai saat I Nyoman Cantiasa menjadi Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha di Kopassus.

Ada pula keahlian khusus lain yang sudah teruji, yakni free fall atau terjun payung.

Berbagai keahlian yang dimiliki ayah dari dua anak ini mencetak banyak pengalaman dalam berbagai tugas.

Selain di tanah air, I Nyoman Cantiasa berkeliling ke sejumlah negara untuk bertugas.

Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.

Tak heran, kemampuannya itu tak lepas dari kecerdasannya sejak mengenyam pendidikan.

Ia adalah lulusan terbaik dari angkatannya di Akademi Militer 1990.

Hingga kini, I Nyoman Cantiasa pun banyak menyabet penghargaan.

Satu di antaranya yang terbaru, pasukan elite Kopassus yang dipimpinnya mencatat rekor mengibarkan bendera merah putih raksasa.

Penghargaan itu diterima I Nyoman Cantiasa dari Rekor MURI.

Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mendapat penghargaan dari rekor MURI terkait pengibaran bendera raksasa melalui terjun bebas, Selasa (19/3/2019) di Lanud Suparlan, Batujajar
Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mendapat penghargaan dari rekor MURI terkait pengibaran bendera raksasa melalui terjun bebas, Selasa (19/3/2019) di Lanud Suparlan, Batujajar (Tribun Jabar/Muhammad Nandri Prilatama)

Menurutnya, sejauh ini belum ada yang mampu mengibarkan bendera raksasa itu selain Kopassus.

"Kemampuan ini gak sembarangan dan hanya oleh pasukan yang terlatih dan miliki jam terbang tinggi," katanya di Lanud Suparlan, Batujajar, Selasa (19/3/2019), kepada wartawan Tribun Jabar.

Hal itu tak lepas dari ketarampilan juga pemikirannya sebagai anggota pasukan pasukan elite di dunia militer.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved