Ayah Cabuli 5 Putri Kandungnya Sejak 2017 di Kalimantan Barat, Ada yang Harus Aborsi Sampai 2 kali

Kabar terbaru kasus asusila yang diduga dilakukan seorang ayah kepada lima putri kandungnya di Kecamatan Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Tribunnews.com
Ilustrasi 

Untuk melihat dari sisi medis, sisi kesehata jiwa, dan dari sisi kelayakan rehabilitas sosial, sehingga pemberian pidana pokok, dan kemungkinan pemberian pidana tambahan itu bisa lebih valid.

"Setelah juga mempertimbangkan kondisi psikologis dan kondisi sebenarnya daripada korban yang ada dirumah. Jadi ini disarankan sebaiknya dalam proses hukumnya bisa digunakan pemberatan hukumannya," tukasnya.

Faktor-faktor Berdampak

1. Usia.

* Semakin muda usia anak, ia akan makin rentan. Bahkan, bayi atau balita yang masih belum bisa atau lancar berbicara, dapat mengingat kenangan buruk yang dialaminya.

Kondisi ini bisa memengaruhi perkembangan mentalnya hingga dewasa.

2. Frekuensi.

* Peristiwa traumatis yang terjadi sekali, bisa terekam dengan jelas dalam benak anak.

Bayangkan saja, jika peristiwa itu terjadi berulang kali pada anak.

3. Hubungan (relationship).

* Anak-anak yang memiliki kualitas hubungan yang baik dengan orang tua, pengasuh, atau orang-orang di sekelilingnya berpeluang lebih besar untuk pulih dari trauma.

Kemampuan mengatasi masalah.

Inteligensi, kesehatan fisik, dan rasa percaya diri dapat sangat membantu anak untuk pulih dari peristiwa traumatis.

4. Persepsi.

* Seberapa besar bahaya atau seberapa besar rasa takut yang dirasakan anak, bisa menjadi faktor signifikan yang menentukan trauma yang dialami anak.

Sensitivitas. Setiap anak berbeda, termasuk ada yang secara alami lebih sensitif dibanding anak lainnya.

(Tribun Pontianak/Ya'M Nurul Anshory)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved