Dijenguk Ifan Seventeen, Audrey Korban Pengeroyokan di Pontianak Mengusap Air Mata

AUDREY (14), korban pengeroyokan oleh tiga siswa SMA di Pontianak dijenguk oleh Ifan Seventeen.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kolase Tribun Jabar (Instagram/@ifanseventeen)
Ifan Seventeen menjenguk Audrey, anak berusia 14 tahun itu menangis 

AUDREY (14), korban pengeroyokan oleh tiga siswa SMA di Pontianak dijenguk oleh Ifan Seventeen.

Hal tersebut diketahui dari unggahan Ifan Seventeen di Instagram, Rabu (10/4/2019).

Dalam unggahan tersebut, Ifan Seventeen datang ke rumah sakit di mana Audrey dirawat.

Tangan Ifan Seventeen memegang kepala Audrey.

Terlihat Audrey tergolek di kasur. Di hidungnya terpasang selang oksigen untuk membantu pernapasan.

Ifan Seventeen berbicara dengan pihak keluarga dan seperti menghibur Audrey.

Wajah Audrey terlihat pucat dan lesu.

Sepanjang Ifan Seventeen berbicara, Audrey terlihat memeluk bantal.

Namun, Audrey juga terlihat mengusap air matanya menggunakan tisu.

Ifan Seventeen menjenguk Audrey
Ifan Seventeen menjenguk Audrey (Instagram/@ifanseventeen)

Anggota keluarganya mengelus kepala Audrey ketika ia menangis.

"Audrey cantik Audrey manis anak baek anak sholehah InsyaAllah @niggaaarey yang kuat ye nong, jadikan pembele buat kawan2 seumuran audrey yang laen, bukan hanye di Pontianak, tapi di seluruh Indonesia.

Biar tak ade lagi yang namenye bullying, apelagi sampe maen fisik.
InsyaAllah om Ifan bantu buat kakak-kakak yang nakal ke Audrey, biar mendapatkan hukuman yang seadil-adilnye.

Nb: Audrey yang meminta agar mukanya tidak diblurkan, Audrey pengen semua orang tau kalo Audrey kuat, MasyaAllah barakallah Audrey anak cantik jadi pembela buat anak2 yang lain," tulis Ifan Seventeen.

Di kolom komentar beberapa artis juga ikut mendoakan untuk Audrey.

"Bismillah semoga Allah selalu beri kesehatan kepada Audrey. Bro Salam untuk Audrey dan keluarga ya bro," kata Teuku Wisnu.

Sementara itu, Arie Untung meminta agar polisi melakukan penyelidikan.

"Broh Panutanque niih. Broooh gemes brooh dengernya broooh..

Bantu di sundul ke penyidik setempat bro supremasi hukum dipantau masyarakat nih

Mudah-mudahan cepet sembuh dik audrey ya," kata Arie Untung.

Kronologi Pengeroyokan

Pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah remaja SMA terhadap AU (14) terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Gerakan menuntut keadilan atas pengeroyokan yang dialami AU berbentuk tagar yang sempat menjadi trending topic Twitter.

Pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 siswa SMA terhadap AU merupakan tindakan yang biadab.

Bahkan, para pelaku yang masih duduk di bangku sekolah itu pun sempat melakukan kekerasan seksual hingga menyebabkan korban berinisial AU trauma.

Kini, AU masih dirawat di rumah sakit dan menjalani sejumlah pemeriksaan medis.

Melansir dari Tribun Pontianak, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah ( KPPAD ) menjelaskan pengeroyokan oleh 12 siswa itu terjadi sekitar 2 minggu yang lalu, tepatnya pada 29 Maret 2019.

Kejadian pengeroyokan bermula dari cekcok soal seorang pria yang merupakan kekasih dari D.

Pria tersebut adalah mantan kekasih kakak sepupu AU, P.

Nasib kurang beruntung dialami oleh Ay (14), siswi SMPN 17 Pontianak yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan 12 orang pelajar berbagai SMA di Kota Pontianak.

Pemicu pengeroyokan terhadap AU adalah masalah saling sindir di WhatsApp soal seorang pria.

Saat hari kejadian, AU sedang berada di rumahnya.

Ia dijemput oleh tokoh yang terlibat dalam pengeroyokan.

AU menyetujui mengikuti para pelaku karena mereka beralasan ingin bertemu dengan P dan membicarakan masalah saling sindir karena seorang pria.

Setelah bertemu P, teman-teman pelaku yang lain muncul.

Ada empat orang lainnya yang kemudian membawa AU dan P ke sebuah lokasi yang sepi di Jalan Sulawesi.

Di sana, P terlibat baku hantam dengan D.

Sementara itu, tiga teman D melakukan kekerasan terhadap AU.

Adapun sembilan siswa lain hanya menyaksikan kejadian tersebut sambil tertawa dan tak ada niat untuk menolong.

Korban dianiaya di dua lokasi, yakni Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya, Jalan Sultan Syahrir.

Selain itu, pelaku melakukan ancaman terhadap korban agar yang dilakukan mereka tidak diadukan.

Bila korban melaporkan kejadian tersebut maka akan mendapat perlakuan lebih parah lagi.

Setelah itu, pelaku meninggalkan korban begitu saja di lokasi kejadian.

Wakil KPPAD Tumbur Manalu mengatakan pelaku kesal terhadap korban karena dekat dengan pacarnya.

AU mengalami muntah dan terluka di kepala akibat dibenturkan di aspal.

Perut AU juga sempat diinjak oleh pelaku. Rambutnya dijambak dan disiram menggunakan air.

Pengeroyokan yang dilakukan oleh pelaku membuat korban mengalami trauma hingga kerap menangis.

Menurut keterangan keluarga korban, AU sering mengigau seolah-olah masih dalam penganiayaan.

Pihak keluarga menyerahkan speenuhnya permasalahan ini ke jalur hukum untuk memberikan efek jera bagi pelaku.

Keluarga korban juga menolah upaya mediasi yang dilakukan oleh siapapun.

Sementara itu, Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak menyatakan akan mencari jalan tengah terhadap penyeselaian kasus tersebut.

Mengingat baik korban dan pelaku sama-sama masih di bawah umur.

Terkait masalah pengeroyokan yang dialami AU, Hotman Paris pun turun tangan.

Melalui video yang diunggahnya di Instagram, Hotman Paris mempertanyakan mengapa para pelaku masih bisa berkeliaran bebas.

Ia juga menyoroti tindakan kejam yang dilakukan oleh para siswa.

Hotman Paris mengatakan tindak pidana seharusnya terus berlanjut.

"Walaupun dia di bawah umur tetap bisa diadili. Bukankah ada peradilan anak?

Tolong turunkan tim untuk diperiksa oknum aparat kenapa 12 ornag itu bisa bebas begitu saja.

Bukankah tindak pidana serius tidak bisa dihentikan walaupun ada perdamaian?" ucap Hotman Paris.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved