Viral di Media Sosial

VIRAL Tagar Justice For Audrey di Twitter, Warganet Bela Siswi SMP yang Dikeroyok 12 Pelajar SMA

Lantas, ada kejadian apa di balik hashtag atau tagar JusticeForAudrey? Siapakah Audrey yang dibela keadilannya oleh warganet di Twitter?

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Pixabay.com
Ilustrasi penganiayaan terhadap perempuan 

SEHARIAN ini, hashtag atau tagar JusticeForAudrey ( #JusticeForAudrey ) ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Tagar JusticeForAudrey pun jadi trending topic di Twitter.

Lantas, ada kejadian apa di balik hashtag atau tagar JusticeForAudrey?

Siapakah Audrey yang dibela keadilannya oleh warganet di Twitter?

Diolah dari berbagai sumber, tagar JusticeForAudrey ternyata muncul lantaran ada kasus perundungan atau bullying hingga penganiayaan terhadap seorang siswi SMP bernama Audrey.

Audrey sekolah di sebuah SMP negeri di Pontianak, Kalimantan Barat.

Adalah akun Twitter @syarifahmelinda yang pertama kali mengungkapkan kasus tersebut.

Dalam serial cuitannya, diceritakan bahwa Audrey merupakan seorang pelajar berusia 14 tahun.

Nahas, Audrey dikeroyok dan dianiaya oleh 12 orang pelajar SMA di Pontianak pada 29 Maret 2019.

Audrey dikeroyok lantaran dipicu masalah saling sindir di WhatsApp terkait hubungan asmara salah seorang pelaku, inisialnya Da.

Viral Sampah Plastik Bungkus Mi Instan Ditemukan di Pantai, Usianya Sekitar 19 Tahun Tapi Masih Utuh

Diketahui, Da ternyata adalah pacar dari mantan kekasih kakak perempuan korban.

Nahasnya, Audrey mendapatkan penganiayaan dan pengeroyokan secara brutal.

Salah seorang pelaku pun ada yang mencoba melakukan penyerangan seksual kepada korban.

Sementara itu, dilansir dari Tribun Pontianak, Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar telah menggelar konferensi pers terkait persoalan yang tengah menjadi perbincangan khalayak ramai.

Kisah Kintaan Mary, Pebalap Wanita asal Bandung, dari Balap Liar Hingga Viral di Media Sosial

Mereka membenarkan adanya penganiayaan yang dilakukan oleh 12 pelajar dari berbagai SMA terhadap seorang siswi SMP di Pontianak.

Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu pun menceritakan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.

Dikatakannya, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP itu terjadi dua pekan lalu.

"Dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019) namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ujar Manalu saat memberikan keterangan di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).

Setelah mendapatkan penganiayaan, lanjutnya, korban tak melapor lantaran diancam oleh pelaku.

Korban diancam, jika melapor ke orangtua, pelaku akan berbuat lebih kejam lagi.

VIRAL di Facebook, Bocah Laki-laki Bawa Ayam Tetangga yang Terluka ke Rumah Sakit, Begini Ceritanya

"Korban merasa terintimidasi sehingga tak berani melapor, namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," ujarnya.

Lebih lanjut, Tumbur menceritakan, awalnya korban dijemput oleh pelaku di rumahnya.

Korban dijemput dengan alasan ada yang mau disampaikan dan diomongkan.

"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dia dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu. Sebetulnya aktor utama 3 orang dan sisanya membantu atau tim hore," ujar Manalu.

Korban, saat penjemputan itu, tak menyadari akan dianiaya.

Pasalnya, dia dijemput dengan alasan mau ngobrol.

Viral Bocah 6 Tahun Bawa Ayam Tetangga yang Dilindasnya ke Rumah Sakit, Bawa Uang Minta Dihidupkan

"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," ujar Tumbur.

Tak hanya dianiaya di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.

"Permasalahan awal karena masalah cowok, menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," ujarnya.

Masih menurut Tribun Pontianak, saat ini, korban sedang mendapatkan perawatan intensif.

Bagian tengkorak kepala dan dada korban juga sedang diperiksa, di Unit Radiology, Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.

Menanggapi kejadian ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta pihak kepolisian dan dinas pendidikan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved