Banjir di Kota Bandung

Seminggu Setelah SDN 106 Ajitunggal Cijambe Diterjang Banjir, Siswa Kembali Belajar di Sekolah

Kegiatan belajar mengajar di SDN 106 Ajitunggal Cijambe mulai aktif pada Senin (8/4/2019), pasca banjir yang terjadi sekitar seminggu lalu.

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Murid di SDN 106 Ajitunggal Cijambe mulai aktif pada senin (8/4/2019) pasca banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kegiatan belajar mengajar di SDN 106 Ajitunggal Cijambe mulai aktif pada Senin (8/4/2019), pasca banjir yang terjadi sekitar seminggu lalu.

Dari pantauan Tribun Jabar di lokasi, masih banyak lumpur yang mengotori area sekitar sekolah tersebut, termasuk tembok perpustakaan yang jebol akibat luapan kali Cicalobak yang terjadi pada Senin (1/4/2019).

Puluhan karung berwarna kuning menutupi tembok yang jebol tersebut.

Puluhan murid sudah terlihat sudah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di beberapa kelas.

Guru SDN 106 Ajitunggal Cijambe, Nandang, mengatakan bahwa meskipun masih banyak hambatan, pihaknya tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

"Pihak kami dengan kejadian ini, mungkin banyak kendala-kendala atau hambatan-hambatan dalam pelaksanaan KBM, dengan melihat kondisi semacam ini, kami mau tidak mau mengambil inisiatif beserta rekan-rekan kami, bagaimana pembelajaran tetap berlangsung," ujar Nandang kepada Tribun Jabar.

Sudah Sebulan, Anak-anak Korban Banjir Dayeuhkolot Bandung Belum Dapat Trauma Healing

7 Fakta Banjir Ujungberung, Tanggul Kali Cicalobak Jebol, Dua Sekolah Terendam

Nandang menjelaskan SDN 106 Ajitunggal Cijambe melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di dua lokasi, yaitu di sekolah dan di rumah warga.

"Nah alhamdulillah pada hari ini dimulai KBM yang dilaksanakan di dua tempat, di ruangan sekolah yang masih bisa dipakai ada 6 ruangan, dan ada juga yang dibawa ke warga, muat 6 kelas," ujar Nandang.

Murid yang belajar di rumah warga adalah murid kelas 1 dan 2 SD. Karena keterbatasan fasilitas, mereka belajar beralaskan tikar.

Pihak sekolah pun tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk mengejar ketertinggalan materi mata pelajaran.

Terutama siswa kelas 6 SD yang akan menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang akan dilaksanakan tanggal 22-24 April 2019.

"Tetapi warga hanya menyediakan tikar dan karpet, tetapi kami berupaya penuh memenuhi kebutuhan siswa dan amanat pemerintah, kami tidak mengabaikan bahwa tetap tugas kami laksanakan. Karena sekarang mau menghadapi ujian, terutama untuk kelas 6, ini perlu perhatian penuh untuk prioritas, kemudian untuk kelas 1 sampai 5 akan diadakan ulangan terakhir yaitu untuk kenaikan kelas," ujarnya.

Nandang menambahkan, untuk pengaturan jam kelas, pihaknya membagi menjadi dua, ada yang kelas pagi dan kelas siang.

"Kalau pagi pukul 07.00 WIB sampai 10.30 WIB, disambung sampai pukul 14.00 WIB untuk kelas siang. Di sini yang dikondisikan dari kelas 3 SD sampai kelas 6 SD belajar di sekolah, yang kelas 1 SD dan 2 SD ada di rumah warga, " ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved