Tak Bisa Bayar Biaya Pemakaman Bayinya, Ayah Ini Bawa Kembali Jenazah Sang Bayi ke Rumah Sakit
Lantaran tak bisa membayar biaya pemakaman, seorang ayah yang terpaksa kembali ke rumah sakit sambil menggendong jenazah bayinya
TRIBUNJABAR.ID- Pada zaman sekarang, tak semua orang mampu membayar biaya pemakaman yang semakin hari semakin mahal.
Tingkat kematian di dunia smakin hari kian bertambah tapi lahan untuk pemakaman dan mahalnya persiapan upacara pemakaman menjadi satu faktor semakin mahalnya biaya pemakaman.
Lantaran tak bisa membayar biaya pemakaman, seorang ayah yang terpaksa meninggalkan masjid dan kembali ke rumah sakit sambil menggendong jenazah bayinya menjadi viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi negara tetangga di Malaysia.
Seorang bernama Mohd Zulhairi Zainol (Hery) membagikan kisah tersebut melalui akun Facebooknya. Dialah yang akhirnya membantu ayah tersebut untuk membayar biaya pemakaman.
Dikutip Gridhot.ID dari akun Facebook Mohd Zulhairi Zainol Kamis (4/42019), ayah itu membawa jenazah bayinya karena tidak mampu membayar sekitar Rp 1 juta untuk biaya pemakaman.
Kendala pemakaman bayi tersebut akhirnya teratasi setelah seorang pria bernama Mohd Zulhairi Zainol (34) membantu untuk mengurus pemakaman bayi tersebut.
• Hari Ini Putihkan Jakarta Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga Digelar, Ini Susunan Acara Lengkapnya
• Hasil Liga Jerman Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund: Hajar Tim Tamu, Die Roten ke Puncak Klasemen
Mohd Zulhairi Zainol mengatakan, meskipun sering melakukan kegiatan amal dalam pengurusan jenazah maupun pemakaman, peristiwa kali ini sangat menyentuh dirinya karena melibatkan seorang bayi.
Hery yang sudah bekerja sebagai sukarelawan pengurusan jenazah mengaku kasihan kepada si ayah bayi tersebut.
Ia mengaku melihat kesedihan dan kegelisahaan pria tersebut karena kebingungan memakamkan anaknya.
Hery juga menjelaskan pandangannya tentang sistem pengurusan jenazah di Malaysia.
Menurutnya, sebagai negara yang institusi agamanya sangat kuat, urusan pemakaman seharusnya dibiayai masjid dengan memberikan gaji kepada petugas yang ditunjuk.
"Menguruskan jenazah adalah fardu kifayah, bukan bisnis. Setiap masjid saya fikir patut ada dana atau tunjangan yang dibayarkan kepada petugas untuk mengurus jenazah, bukan ahli waris," ujarnya.
• VIDEO-PT KAI Luncurkan Tiket Kereta Api Tambahan Mudik Lebaran 2019, Bisa Mulai Dibeli 6 April
• Hadapi Arema FC di Final Piala Presiden 2019, Persebaya Terancam Tidak Didampingi Djadjang Nurdjaman

Selain itu Hery juga menyoroti soal tingginya biaya pemakaman yang mencapai RM 300 atau sekitar Rp1 juta.
Hery menyebutkan bahwa ayah si bayi tak memiliki cukup uang karena ia mengaku istrinya sudah dua kali keguguran.
Dia mengatakan jika ada uang RM300 (sekitar Rp1 juta), ia sudah minta pihak masjid untuk mengurus pemakaman anaknya, tapi dia hanya memiliki RM 150 (sekitar Rp 500 ribu).
"Biaya juga tidak masuk akal, RM 300 untuk menguburkan bayi saya pikir tidak logis," imbuhnya.
Padahal menurutnya, untuk mengurus pemakaman bayi tersebut, ia hanya membutuhkan RM60 atau sekitar Rp200 ribu untuk upah penggali kubur.
Mohd Zulhairi Zainol atau kerap disapa Hery mengatakan ia bersyukur karena semuanya berjalan lancar dan selesai dalam waktu singkat.
"Prosesnya sangat cepat, tak sampai dua jam. Setelah dapat panggilan. Setelah dapat menghubungi perwakilan rumah sakit pada Kamis pagi, saya bertemu dengan ayah bayi di rumah sakit pada pukul 12.30 malam. Setelah berunding, saya memandikan jenazah bayi itu dan mengkafaninya," ujar Hery.
Setelah pengurusan jenazah selesai, Hery dan ayah si bayi membawa jenazah bayi tersebut ke kuburan untuk dimakamkan. (Nicolaus Ade Prasetyo)
Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID dengan judul "Seorang Ayah Sedih karena Tak Bisa Kuburkan Bayinya Karena Ditolak Rumah Ibadah"