Sains

Planet Jupiter akan ''Berbalik Arah'' pada April Ini, Apakah Berdampak ke Bumi? Ini Penjelasannya

Sebentar lagi kita yang berada di bumi bakal bisa menyaksikan planet Jupiter mengalami fenomena retrogad semu atau biasa disebut 'berbalik arah'.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: taufik ismail
NASA dan Pixabay.com
Jupiter dan Bumi 

"Saat oposisi terjadi, maka Matahari, Bumi dan satu planet luar itu berada dalam satu garis lurus, sehingga jika disaksikan dari Bumi kita elongasi (sudut) planet tersebut akan di sekitar 180 derajat terhadap Matahari," kata Marufin.

Hari Ini Badai Matahari Diprediksi Terjang Bumi, Disebut Dampaknya Ganggu GPS, Begini Kata LAPAN

"Gerak retrograde semu terjadi manakala Bumi menyusuri orbit elipsnya dengan kecepatan lebih tinggi dibanding planet-planet luar karena radius rata-rata orbitnya lebih kecil," ujar Marufin.

Seperti halnya gerak retrograde semu pada Jupiter, pada satu rentang waktu, ujarnya, tertentu Bumi telah menyusuri setengah dari orbitnya, namun Jupiter baru menyusuri kurang dari seperempat orbitnya.

"Sebelum terjadinya oposisi Jupiter, kita akan menyaksikan bintik terang Jupiter di langit bergerak semu relatif terhadap bintang-bintang di latar belakangnya. Sehingga jika dilihat pada jam yang sama posisinya dari hari ke hari akan berubah menjadi semakin ke timur dengan kecepatan perubahan konstan," tutur Marufin.

"Menjelang oposisi terjadi, perubahan posisi Jupiter mulai melambat untuk kemudian seakan berhenti (stasioner), lalu berbalik arah ke barat hingga oposisi terjadi. Selepas oposisi, Jupiter masih berubah posisi ke arah barat dari hari ke hari namun kian melambat hingga kembali seakan berhenti (stasioner) untuk kemudian berbalik menjadi berubah posisi kembali ke arah timur," tambahnya.

Jadi, gerak retrograde semu adalah perubahan posisi Jupiter dengan seakan berbalik arah ke barat dari hari ke hari menjelang dan pascaoposisi.

Apakah gerak retrogade semu Jupiter ini berdampak ke Bumi?

Badai Matahari Diprediksi akan Terjang Bumi pada 15 Maret, Apa Saja Dampak yang Mungkin Ditimbulkan?

Dikatakan Marufin, tidak ada efek secara langsung bagi Bumi dengan fenomena retrograde semu Jupiter pada 10 April mendatang.

"Gerak retrograde semu bukanlah gerak yang sesungguhnya. Ini hanyalah efek visual akibat gerak relatif Bumi dan planet-planet dalam mengelilingi Matahari dengan kecepatan geraknya masing-masing yang berbeda-beda," kata Marufin.

"Sehingga tidak ada dampak secara fisik terhadap Bumi. Dampak yang terjadi lebih pada aspek kultural," ujarnya melanjutkan.

Menurut laman info astronomy.org, sejauh ini Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita.

Tak seperti Bumi, planet Jupiter merupakan kumpalan besar gulungan gas dan badai yang dahsyat.

Diameter ekuatornya mencapai 142.984 km, dengan luas permukaan mencapai 61,4 miliar km^2.

Memiliki kemiringan sumbu 3.13 derajat, massa planet Jupiter adalah 318 kali massa Bumi.

Lalu, volume planet Jupiter adalah 1.321 kali volume Bumi.

Kemudian, densoitasnya 1,33 g/cm^3, serta gravitasnya 2,3 kali lebih kuat dari gravitasi Bumi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved