Tiga Kemungkinan Motif Pembunuhan Budi Hartanto Mayat di Dalam Koper di Karanggondang
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Kamis (4/4/2019).
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu bernama Rudi Hartanto (28), warga Jalan Taman Melati, Tamansari, Kediri.
Ia dikenal pendiam, dan berprofesi sebagai guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer.
Polda Jatim Sebut Ada 3 Motif yang Kemungkinan Jadi Dasar Pelaku Nekat Mutilasi Guru Honorer Itu
Banyak spekulasi tentang motif pelaku pembunuhan seorang guru honorer asal Kediri yang jadi mayat dalam koper, Rabu (3/4/2019) lalu.
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan, sebelum pelaku utama pembunuhan tertangkap.
Pihaknya belum bisa memastikan, motif yang dipikirkan pelaku hingga tega memutilasi guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer itu.
"Penjelasan motif akan kami ekspos secara utuh Ketika pelakunya sudah tertangkap," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Namun, ungkap Frans Barung, sedikitnya ada tiga kemungkinan motif yang menjadi spekulasi banyak pihak.
Pertama. Motif Asmara.
Kedua. Motif Dendam Pribadi.
Ketiga. Motif Ekonomi.
"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," lanjutnya.
Frans Barung tidak menjelaskan secara rinci motif Asmara dan motif dendam pribadi, selama proses penyidikan masih berlangsung.
Namun, dugaan pembunuhan bermotif ekonomi, bagi Frans Barung, terbilang cukup logis, mendasari perbuatan pelaku.
Lantaran, beberapa benda pribadi korban seperti motor, ternyata tidak diketahui keberadaannya.
"Karena beberapa barang seperti motor juga hilang," tandasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Periksa 13 Teman Guru yang Mayatnya Dalam Koper, Polisi Duga Ada Pembunuhnya & Bermotif Asmara, http://jatim.tribunnews.com/2019/04/04/periksa-13-teman-guru-yang-mayatnya-dalam-koper-polisi-duga-ada-pembunuhnya-bermotif-asmara?page=all.
Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Januar Adi Sagita