Jumlah Pelanggaran Meningkat Menjelang Pencoblosan, Caleg yang Langgar Pidana Semuanya Dicoret

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Komosioner Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin, mengatakan, setidaknya ada sekitar 6.000 temuan dan laporan yang dilaporkan kepada Bawaslu mendekati Pemilu serentak 17 April 2019.

Dari 6.000 perlanggaran tersebut, sebagian besar merupakan temuan Bawaslu.

Adapun masyarakat yang tergerak untuk melaporkan pelanggaran baru sekitar 10 persen.

"Ada 466 yang bersifat pidana dan sembilan di antaranya politik uang. Ini untuk se-Indonesia. Kalau yang sifatnya administrasi ringan, itu sudah ratusan ribu," katanya saat ditemui di Hotel Aston Cirebon, Jumat (5/4/2019).

Dalam kegiatan Sosialisasi Perbawaslu yang diselenggarakan di Hotel Aston Cirebon, menurutnya pemilu harus diawasi bersama.

Pasalnya, potensi pelanggaran lebih besar jumlahnya dari pengawas. Oleh karena itu, Bawaslu mengajak semua pihak untuk mengawasi pemilu.

"Selama ini ada calon melanggar yang sudah dicoret. Tapi, kan, domainnya pascainkrah, kami serahkan ke KPU bahwa orang tersebut melanggar. Yang melakukan pelanggaran pidana dicoret semua. Di Jawa Barat ada 1, di Cianjur, di Yogyakarta ada 3, di NTB 1, di Sulawesi Tengah ada 1, dan di Sulawesi Utara ada 1," katanya.

Acara sosialisasi yang mengundang partai dan tokoh masyarakat itu, Bawaslu memberikan pencegahan terhadap potensi yang terjadi di masyarakat.

Bawaslu menjelaskan mana aturan yang diperbolehkan dan yang dilarang.

"Saya berharap pemilu dapat berjalan damai termasuk di Kabupaten Cirebon," kata dia.

• Diana Sastra Penyanyi Tarling Cirebon Ciptakan Lagu Khusus untuk Jokowi, Dinyanyikan Saat Kampanye

• AKP Sulman Aziz Dua Jam Diperiksa Bawaslu Terkait Ucapan Para Kapolsek Diarahkan Dukung Jokowi-Maruf