Terungkap Tujuan Utama KKB Tembaki Brimob di Papua, Ingin Gagalkan Pemilu, TNI Tambah Pasukan

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi penembakan yang menewaskan seorang anggota Brimob. Tujuan utamanya terungkap, gagalkan pemilu

Editor: Kisdiantoro
Facebook TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melalui akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) memberikan pernyataan atas pembantaian puluhan pekerja PT Istaka Karya. 

"Jadi Panglima Kodam Brigadir Jenderal Ekianuas Kogoya yang bertanggung jawab di wilayah itu, dan markas pusat kami menyatakan bertanggung jawab karena semua perang TPNPB dikontrol oleh Mabes pusat," terang Sebby Sambom.

Tak hanya itu, Sebby Sambom menyatakan jika pasukan OPM siap perang dengan pasukan tambahan yang didatangkan TNI dan polisi di Nduga, Papua.

"Kami siap jemput mereka. Sambut mereka. Kedatangan tamu, begitu. Nah, artinya siap perang, begitu. Lawan," katanya.

Lebih lanjut Sebby Sambom mengatakan, pihak OPM memliki keinginan untuk menyudahi kontak senjata tersebut. Salah satu caranya ialah dengan melakukan mediasi dengan pemerintah Indonesia di bawah PBB.

"Jangan kita dua-dua perang terus. Korban. Kita harus duduk di meja perundingan. Tapi kami tidak punya urusan dengan TNI-Polri.

"Ingat, kami punya urusan itu dengan pemerintah Indonesia, yaitu presiden dan kabinetnya," tambah Sebby.

TNI Telah Kuasai Sejumlah Titik

Menurut keterangan Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Muhammad Aidi, saat ini TNI telah mengusai sejmulah titik yang tersebar di beberapa distrik dan pernah menjadi markas KKB.

"Mapenduma, kemudian Mugi, kemudian Yal, Dal, dan beberapa kampung yang lain," kata Muhammad Aidi.

Menteri ESDM Ignatius Jonan Sebut Targetkan Bangun 78 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga

Tercatat hingga saat ini, telah ada 35 korban tewas di Nduga, Papua sejak Oktober 2018 hingga MAret 2019. Rinciannya 30 warga sipil, 4 anggota TNI dan 1 Polisi.

"Sesuai dengan pantauan prajurit yang melaksanakan kontak tembak, di pihak mereka juga banyak yang jatuh korban. Ketika mereka ada yang jatuh korban, itu jenazahnya berusaha dibawa lari," lanjut Muhammad Aidi.

Pendekatan Militer Tak Menyelesaikan Persoalan

Direktur Lembaga Studi dan Advokasi HAM (ELSHAM) Papua, Matheus Adadikam mengatakan, pendekatan militer di Papua tak akan menyelesaikan persoalan.

Bahkan, pemerintah diminta untuk melakukan pendekatan yang lebih manusiawi kepada OPM.

"Pasukan banyak datang, tapi kenyataannya seperti ini (ada anggota TNI dan polisi yang tewas). Keamanan itu tidak terjamin," katanya.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved