Kisah Korban Terorisme di Selandia Baru, Loncat Hadang Peluru agar Orang Lain Selamat
Yama Nabi terlambat 10 menit untuk melaksakan ibadah Salat Jumat, Jumat (15/3/2019) siang waktu Selandia Baru.
Editor:
Fidya Alifa Puspafirdausi
montase (Sumber : Twitter, NZ Herald)
Aksi penembakan brutal yang menewaskan 49 orang terjadi di Masjid An Noor, di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
"Saya sejujurnya (mengira) orang itu hanya membawa pistol air, ini Selandia Baru, atau paling parah adalah senapan angin," kata Omar.
"Kami merasa aman di sini karena negara ini amat multikultur, kami diterima dengan baik tak peduli latar belakang kami," ujar dia.
Kembali soal sang ayah, Omar mengatakan, dia bisa menggambarkan Daud dengan sejuta kata-kata.
"Dia adalah orang dengan banyak bakat dan kebijakan yang dia bagikan sebagai jalan hidup," kata Omar.
"Dia orang yang amat rendah hati yang gemar menolong banyak orang," tambah dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya Kira Orang Itu Membawa Pistol Air, Ini Selandia Baru"".
Halaman 3 dari 3