Sejarah Singkat International Women's Day yang Hari Ini Ikut Dirayakan oleh Google Doodle
Hari ini, Jumat (8/3/2019), Google Doodle merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Lalu, pada tahun 1913-1914, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day untuk pertama kali pada hari Minggu terakhir Februari 1913
Peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day itu merupakan upaya perdamaian yang berkembang selama berlangsungnya Perang Dunia I.
Adapun di belahan Eropa lainnya, sekitar 8 Maret tahun 1914, perempuan berunjuk rasa.
Perempuan itu berunjuk rasa baik untuk memprotes perang ataupun sebagai ungkapan solidaritas kepada saudara-saudara perempuan di manapun berada.
Kemudian, memasuki tahun 1917, sekali lagi para perempuan Rusia sekali lagi turun ke jalan pada hari Minggu terakhir di bulan Februari dan menyerukan ‘Roti dan Perdamaian’.
Unjuk rasa perempuan itu dilakukan lantaran ada juta tentara Rusia terbunuh dalam perang.
• Perempuan Harus Berpartisipasi Aktif Awasi Jalannya Pemilu, Dibekali Pengetahuan Pelanggaran Pemilu
Meskipun para pemimpin politik menentang unjuk rasa tersebut, para perempuan ini tetap bertahan.
Akhirnya, empat hari kemudian, Raja Rusia Tsar Nicholas II turun tahta.
Pemerintahan sementara kemudian mengakui hak perempuan untuk ikut serta dalam pemilu.
Pengakuan hak perempuan tersebut jatuh pada tanggal 23 Februari dalam kalender Julian yang digunakan di Rusia atau tanggal 8 Maret menurut kalender Gregorian (kalender Masehi yang kita gunakan).
Sayangnya, pada tahun 1920, hampir tidak ada lagi peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day.
Sampai akrhinya pada tahun 1975, melalui kepeloporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Perempuan Internasional atau International Womens Day diperingati kembali pada setiap tanggal 8 Maret.