Kuliner Bandung
Kedai Kopi Ini Persilakan Pengunjung Racik Kopi Sendiri
Sedangkan makan ringan, kedai ini menawarkan Indomie goreng polos atau telor, Indomie rebus polos atau telor, roti bakar coklat susu, rotu bakar keju
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di kawasan Taman Pramuka, Bandung, ada satu tempat ngopi yang baru dibuka, yakni Kedai Pahit Kopi.
Kedai kopi tersebut menyediakan ragam pilihan menu kopi manual brew loh.
Menu kopi itu di antaranya adalah V69, Vienam Drip, dan Japanese Coffee. Semuanya bisa diseduh di sana.
Dari keseluruhan menu minuman kopi di sana, harganya berkisar antara Rp 15 ribu –Rp 17 ribu.
Selain menjajakan aneka sajian kopi, Kedai Pahit Kopi turut menyediakan aneka minuman teh dan makan ringan.
Teh yang tersaji adalah es teh manis, teh manis panas, dan lemon tea. Harga yang ditawarkan Rp 5.000-Rp 9.000.
Sedangkan makan ringan, kedai ini menawarkan Indomie goreng polos atau telor, Indomie rebus polos atau telor, roti bakar coklat susu, rotu bakar keju susu, dan roti bakar coklat keju susu. Harganya berkisar Rp 7.500-Rp 12.000.

• Gagal Kabur, 400 Anggota ISIS Ditangkap Pasukan Kurdi
• Keluarga Berharap Jenazah Prajurit TNI yang Gugur di Nduga Segera Tiba di Kampung Halaman
Walaupun tempatnya tidak terlalu luas dan sangat sederhana, tidak mengurangi daya tarik kedai kopi yang satu ini.
Kedai Pahit Kopi menempati bangunan berupa teras berbentuk petak persegi, dengan konsep vintage casual.
Keseluruhan interiornya terlihat sederhana dan minimalis, dengan beberapa balutan wallpaper bata berwarna putih.
Di bagian dalamnya, terdapat bar mini yang menjajakan beragam menu minuman kopi, serta bahan makanan lainnya.
Untuk area tongkrongannya disediakan tempat duduk yang terbuat dari kursi plastik, meja kayu, dan meja tong.
Selain itu, terdapat pula lampu gantung bergaya retro yang terpasang di seluruh area ruangan.

Agar semakin asyik kongkow di sini, disediakan pula fasilitas wifi untuk pengunjung dan area parkir yang cukup luas untuk kendaraan motor. Selain itu, kedai ini juga sering memainkan musik bergenre folk.
Salah satu pemilik Kedai Pahit Kopi, Reza Fahruronzi, menuturkan, usaha kedai kopi ini mulai dibuka pada 2 Maret 2019.
"Di sini kami baru buka 5 hari yang lalu, Alhamdulillah direspon positif oleh para penggemar kopi di Bandung. Hal juga ini terlihat dari ramainya pengunjung di kedai kopi kami hingga tengah malam. Bisa jadi alasannya karena suasananya lebih merakyat dan harga yang ditawarkan juga ramah di kantong," ujar Reza kepada Tribun Jabar, ditemui di Kedai Pahit Kopi, Kamis (7/3/2019) malam.
Reza menambahkan, alasan ia menggunakan nama Pahit Kopi pada kedai miliknya, karena mengambil filosofi tentang cita rasa pahit dari kopi itu sendiri.
"Sebenarnya ada yang lebih pahit dari kopi, yaitu, pahitnya kehidupan. Jadi, pahitnya kopi itu belum ada apa-apanya ketimbang permasalahan yang kita hadapi. Dengan meminum kopi pahit, diharapakan seseorang bisa membuka inspirasinya maupun ide cemerlang. Harapan itu lah yang kami terapkan di sini," jelas Reza.
Berhubung kedai kopi mereka berada persisis di pinggir jalan, pengunjung yang datang pun cukup beragam.
Reza mengaku bahwa konsumennya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pekerja kantoran.
Sambil meracik kopi pesanan pengunjung, Reza juga mengedukasi tentang dunia kopi kepada pengunjung yang ingin tahu.
"Bahkan pengunjung yang ingin membawa biji kopi sendiri maupun menyeduh langsung racikan kopinya, tentu kami perbolehkan," kata Reza.
Kedai ini berlokasi strategis karena berada di pusat keramaian. Kedai Pahit Kopi bisa Kamu sambangi di Jalan Taman Pramuka No 189 A, Cihapit, Kota Bandung.
Kedai ini tepat berdampingan dengan Resto Iga Bakar WS di bagian terasnya.
Kedai Pahit Kopi dibuka pada pukul 19.00-01.00 sedangkan akhir pekan tutup pukul 02.00. Khusus hari Senin, kedai ini tutup.
• Cerita Oyon Soal Amblesnya Jalan dan Kios Miliknya yang Ambruk, Sempat Selamatkan Barang Dagangannya
• Ini Kronologi Serangan KKB yang Akibatkan 3 TNI Gugur di Nduga
• Generasi Milenial Sebut Eddy Soeparno Jembatani Aspirasi Rakyat, Berharap Ada Pembekalan Teknologi