Fakta Neno Warisman yang Tidak Diketahui Milenial, Bintang Musik Pop, Hijrah, Hingga Masuk Politik
Nama Neno Wariman kini menjadi perbincangan. Bahkan namanya paling banyak dicari di mesin pencarain Google. Siapakah Neno Warisman?
Pemilu 2019 yang Langsung Umum Bebas dan Rahasia alias Luber.
Semua berharap agar masing-masing kubu Calon Presiden 2019 menjaga suasana sejuk jelang pesta demokrasi pemilihan Presiden / Pilpres 17 April 2019 di seantero negeri.

Sosok Neno Warisman Era 1980-an yang Lebih Dikenal Sebagai Biduan Pop Terkenal
Heboh Puisi Munajar 212 membuat warganet khususnya kalangan milenial, penasaran menelusuri jejak karier masa lalu Neno Warisman yang lebih kental dengan dunia entertainment.
Pantauan TribunStyle.com, sejumlah warganet ada yang memilih tidak membahas kontroversi Puisi Munajar 212 tapi mengulas karier gemilang seorang Neno Warisman sebagai bintang panggung musik pop.
Ya, di era tahun 1980-an, Neno Warisman lebih dikenal sebagai penyanyi pop terkenal.
Saat itu. Neno Warisman masih jauh dari dunia politik seperti era sekarang.

Saat itu Neno Warisman juga belum menyentuh dunia dakwah.
Neno Warisman saat itu lebih dikenal sebagai pekerja seni khususnya sebagai penyanyi.
Hj. Titi Widoretno Warisman, nama aslinya lebih akrab dipanggil Neno Warisman (lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964; umur 54 tahun) dulunya adalah penyanyi dan bintang film era 1980-an.
Sekarang, Neno aktif di dunia religi, sosial dan pendidikan, terutama pengasuhan, peran ibu dan peran keayahan.
Catatan Wikipedia, sejak kecil Neno telah menunjukkan kesukaannya pada puisi dan deklamasi.
Bahkan pada tahun 1978, Neno terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta. Neno pun melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra Prancis Universitas Indonesia.

Neno terkenal sebagai penyanyi di era 80-an. Lagu Neno banyak yang terkenal hingga kini, seperti lagu "Matahariku",[1] begitu pun duetnya dengan Fariz RM, "'Nada Kasih", dan juga lagu religi "A Ba Ta Tsa".
Sebagai pemain film, Neno terkenal karena aktingnya sebagai Sayekti di film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan TVRI dan disutradarai oleh Irwinsyah.