Soal Ratusan Lahannya yang Disinggung Jokowi, Prabowo: Daripada Dikelola Asing

TRIBUNJABAR.ID- Dalam Debat Kedua Pilpres 2019, Prabowo Subianto mengakui mengelola seluas ratusan ribu hektare.

Pengakuan Prabowo saat menyampaikan pernyataan akhir dalam debat itu sebagai respons pernyataan Jokowi di pertengahan debat.

Capres nomor 02, Prabowo Subianto mengakui ratusan hektare lahan yang ia kelola merupakan milik negara.

"Tanah itu, saya akui itu benar. Itu HGU (hak guna usaha), milik negara," kata Prabowo.

Ia pun mengatakan tak akan mempertahankan lahan itu kalau negara ingin mengambil alih.

"Tiap saat negara bisa ambil kembali, saya siap mengembalikan," ujar Prabowo.

• Jokowi Sebut Produksi Beras Petani Surplus, Prabowo Subianto: Kenapa Masih Impor?

• Suara Dentuman Keras Terdengar di Gelora Bung Karno, Massa Pendukung Dua Capres Bubar

Menurutnya, pengelolaan ratusan hektare lahan itu tetap memiliki positif.

"Daripada dikelola asing lebih baik saya yang kelola karena saya patriot dan nasionalis," kata Prabowo.

Sebelumnya, capres nomor urut 01 Jokowi sempat menyinggung soal lahan yang dikelola Prabowo.

Jokowi menyinggung lahan yang dikelola Prabowo itu saat membahas soal tentang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Jokowi pun menjelaskan soal pembagian sertifikat bagi masyarakat untuk mewujudkan tujuan dari reforma agraria.

AHY Ungkap Romantisnya SBY Saat Ani Yudhoyono Sakit, Dedikasikan Waktu untuk Sang Istri https://t.co/w5SA7Cf9hy via @tribunjabar

— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 16, 2019

Pembagian sertifikat tanah sekaligus sebagai kekuatan hukum bagi masyarakat.

Prabowo merespons dan mengatakan masalah bukan hanya mengenai pendistribusian lahan tapi juga minimnya lahan di masa depan.

Alasannya, Prabowo jumlah lahan tetap sedangkan jumlah penduduk terus meningkat.

Menanggapi respons Prabowo tersebut, Jokowi menyinggung ratusan hektare lahan yang dikelola Prabowo.

"Pak Prabowo memiliki lahan luas di Kalimantan Timur, sebesar 220 ribu hektare, 120 ribu hektare di Aceh Tengah," kata Jokowi.

"Saya mau mengatakan pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya," ujar Jokowi. (*)