Viral Video Memperlihatkan Pria 'Ngamuk' Banting Motor, Diduga Terjadi di Masjid di Tasikmalaya

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Lagi, sebuah video yang memperlihatkan pria membanting motor viral di media sosial, terutama di aplikasi perpesanan instan WhatsApp.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Jabar, kejadian pada video yang memperlihatkan pria membanting motor itu berlangsung di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019), pukul 18.50 WIB.

Di video viral yang berdurasi 29 detik itu, awalnya sepeda motor jenis matic nampak sengaja diparkir di lantai tangga mesjid.

Seorang pria berjaket di dekat motor itu lalu dihampiri jemaah masjid.

Tak ada hujan tak ada petir, pria berjaket tersebut langsung menggulingkan dan membanting motornya.

Dari atas tangga masjid, pria dalam video viral itu membanting dan menggulingkan motor.

• Viral Keranda Berisi Jenazah Dihanyutkan saat Akan Dimakamkan, Alasannya Apa?

Pria itu bahkan membanting dan menggulingkan motor hingga ke lahan parkir hingga nyaris mengenai mobil terparkir di halaman masjid.

Suasana di sekitar lokasi saat itu terlihat gelap dan remang-remang.

Sejumlah orang nampak berkumpul dan menonton peristiwa itu.

Seorang perempuan yang terdengar di rekaman video viral itu awalnya berkata, "bingung"

Lalu, perempuan itu terdengar berkata, "astagfirullahalazim".

"Kunaon. Sieun ah. (Kenapa, takut ah)," ujar perempuan itu seraya durasi video pun selesai.

Kejadian Serupa

Kejadian yang hampir mirip pernah terjadi sebelumnya.

Sebuah video yang menampilkan seorang pengendara sepeda motor ngamuk di pinggir jalan, viral di media sosial.

Melansir dari keterangan unggahan akun Instagram @rtmcpoldajabar, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Letnan Soetopo, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (7/2/2019).

Pengendara sepeda motor yang mengenakan kaus berwarna putih terlihat mengamuk tak karuan.

Ia membanting sepeda motor hingga mencopoti bagian bodi kendaraannya tersebut.

Pengendara yang tidak diketahui identitasnya itu ngamuk lantaran tidak terima telah ditilang oleh polisi.

Kronologinya bermula ketika Bripka Oky tengah mengatur lalu lintas di area BSD.

Saat pengendara tersebut melintas, Bripka Oky langsung memberhentikannya dan melakukan penindakan.

Surat tilang diberikan, tapi pengendara justru tidak terima.

Selain merusak kendaraannya sendiri, pengendara tersebut juga membentak petugas.

Menurut keterangan, si pengendara telah melakukan beberapa pelanggaran.

• Video Viral Pengendara Motor yang Diduga DIpukul Oknum Polisi, Ternyata Fakta Sebenarnya Begini

Rinciannya yaitu melawan arus, tidak mengenakan helm, tidak dapan menunjukkan SIM, dan tidak membawa STNK.

"Harusnya mas ini direkrut @marvelstudios buat ngelawan Thanos.

Pada hari kamis tanggal 7 February 2019 pukul 06.36 lokasi di jalan letnan soetopo serpong, anggota satlantas polres tangsel an bripka oky memberhentikan pelanggar yang berusaha melawan arus karena menghindari petugas yg sedang melaksanakan pengaturan lalu lintas di putaran pasar modern bsd.

Bripka oky melaksanakan penindakan dengan memberikan surat tilang, selanjutnya Pelanggar marah dan membentak-bentak petugas serta merusak kendaraannya sendiri.

Pelanggaran lalu lintas :
- melawan arus
- Tidak menggunakan helm
- Tidak dapat menunjukkan sim
- Tidak membawa stnk," tulis akun @rtmcpoldajabar, Kamis.

Dalam video yang beredar, pengendara tersebut terlihat bersama seorang wanita.

Teman wanitanya itu hanya bisa menangis dan menjerit saat si pengendara ngamuk dan merusak sepeda motor.

Para warganet yang melihat video lantas merasa tak habis pikir atas perilaku pengendara tersebut.

"Kan rugi sendiri," komentar seorang warganet.

"Na itulah anak" anu te ngarasakn kolot na nu meli belaan kesang tina lian" b.....l.. cik atuhnya ges salah mah salah we tonk maksakn hayang bener (Nah itulah anak-anak yang tidak merasakan perjuangan orang tua yang membeli, kalau sudah salah ya salah jangan memaksakan ingin benar) ......bagus p polisi ...," timpal warganet lain.

Ada pula yang berkomentar, "Antep we (biarin aja).. Ntar juga di gaplok ku kolotna (Nanti juga digaplok sama orang tuanya)."