Jembatan Rancaekek-Cileunyi Ini Sempit dan Berbahaya, Tak Ada Tiang Pembatas, Orang Bisa Kecemplung
Kondisi jembatan penghubung antara Kecamatan Cileunyi dengan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, dianggap membahayakan
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kondisi jembatan penghubung antara Kecamatan Cileunyi dengan Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, dianggap membahayakan oleh warga sekitar.
Berada di perbatasan antara Kampung Ciluncat, Desa Tegal Sumedang, Kecamatan Rancaekek dan Kampung Sindangwargi, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, jembatan ini hanya memiliki lebar satu meter.
Karena hanya satu meter, warga yang hendak melintas menggunakan kendaraan roda dua, tidak bisa melintas bersamaan dan harus bergantian.
Dan tidak ada tiang pembatas di sisi jembatan, membuat warga dari kedua desa yang melintasi jembatan ini pun harus berhati-hati untuk menghindari terperosok ke aliran Sungai Cikeruh.
Warga Kampung Sindangwargi, Arman (28), mengatakan, selain lebar jembatan yang sempit, jembatan tersebut dalam kondisi melengkung ke arah bawah dan dikhawatirkan mengalami kerusakan.
"Kalau ada motor yang lewat, kadang suka terasa getarannya juga. Sebenarnya takut, tapi ini lumayan membantu juga," kata Arman di sekitar jembatan penghubung desa, Jumat (15/2/2019).
• Dibacok Saat Salat Isya Rakaat Kedua, Korban Pun Tewas di Tempat
Warga pun menyebutkan, jembatan tersebut dibangun pada beberapa tahun lalu oleh pemerintah untuk memudahkan akses masyarakat, namun hingga kini belum ada upaya selanjutnya.
Arman mengatakan, kondisi jembatan semakin bahaya saat volume air Sungai Cikeruh mengalami peningkatan naik, di mana aliran sungai beberapa hampir merendam, sehingga hanya terlihat permukaan jembatan saja.
"Kalau banjir bahaya juga, masalahnya kan tidak ada pembatas sama sekali," kata Arman.
Tinggalkan Kuala Lumpur FA, Achmad Jufriyanto Kembali ke Persib Bandung? https://t.co/bEYJFUPaHq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 15, 2019
Pada waktu malam hari, di sekitar jembatan pun tidak ditemukan fasilitas penerangan jalan umum (PJU), sehingga warga yang melintas harus berekstra hati - hati untuk menghindari kecelakaan.
Warga lainnya, Popon (65), mengatakan, saat malam hari melintasi jembatan tersebut ia anggap mengerikan, lantaran di sekitar jembatan tumbuh lebat tanaman bambu.
"Suka takut ada begal atau apa, meskipun sampai sekarang belum ada kejadian," katanya.