Gunung Karangetang Status Tanggap Darurat, 132 Warga Dievakuasi, Awan Panas Sempat Muncul

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menetapkan status tanggap darurat Gunung Karangetang.

Editor: Dedy Herdiana
Capture video di Twitter @Sutopo_PN
Luncuran awan panas Gunung Karangetang pada 4/2/2019. 

TRIBUNJABAR.ID, MANADO - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menetapkan status tanggap darurat Gunung Karangetang.

Dikutip dari Kompas.com, warga berjumlah 132 orang yang diungsikan di Gereja Nazareth, Desa Kawahang, kembali dievakuasi ke selter pengungsian di Desa Paseng.

"Iya, saat ini Gunung Karangetang statusnya tanggap darurat. Ditetapkan tanggap darurat pada Rabu (6/2/2019)," kata Wakil Bupati Sitaro, John Palandung, saat dihubungi Kompas.com, via telepon, Kamis (7/2/2019).

"Mereka dievakuasi ke Desa Paseng. Karena di pengungsian sebelumnya, abu vulkanik sudah tebal sekali. Air bersih di sana juga sudah mulai menipis. Hari ini sudah diangkut ke Paseng. Agar lebih mudah untuk monitor dan menyalurkan bantuan," tambah John.

Ia menjelaskan, hingga saat ini, aktivitas Gunung Karangetang masih tinggi.

"Terus mengeluarkan abu vulkanik dan sudah mengarah ke Siau Barat, dan Siau Timur," ujar John.

Sementara, Humas Basarnas Manado Feri Ariyanto merincikan, 132 warga yang diungsikan itu terdiri dari 70 orang laki-laki dan 62 perempuan. 

"Warga dievakuasi ke shelter pengungsian di Desa Paseng. Ada 132 warga, laki-laki 70 orang, perempuan 62, jumlah 35 kepala keluarga (KK)," kata dia, melalui pesan singkat, saat dikonfirmasi.

Berita ini telah teyang di Kompas.com dengan judul "Gunung Karangetang Status Tanggap Darurat, 132 Warga Dievakuasi ke Desa Paseng"

Awan Panas

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui twiternya menginformasikan bahwa terjadi luncuran awan panas Gunung Karangetan pada Senin (4/2/2019).

Akibatnya sebanyak 112 jiwa mengungsi, dengan rincian 16 KK  atau 54 Jiwa mengungsi ke Gereja GMIST Nazareth Niambangeng, 17 KK atau 58 Jiwa mengungsi ke Kantor Kampung Batubulan.

Tak hanya itu, Sutopo juga mengunggap video luncuran awan panas di akun twitternya tersebut.

Sementara Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) pada Selasa (5/2/2019) melalui lamannya, vsi.esdm.go.id masih menyatakan status Gunung Karangetang pada level III ( Siaga), dengan adanya perubahan penambahan zona bahayanya. Hal itu berdasarkan analisis data pemantauan dan evaluasi potensi bencananya.

Adapun rekomendasinya adalah:

- Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona perkiraan bahaya yang meliputi radius 2.5 km dari puncak Kawah 2 (utara) dan Kawah Utama (selatan) dan area perluasan sektoral dari puncak kearah Barat-Barat laut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

- Masyarakat di sekitar G. Karangetang yang berada di area Barat laut-Utara dari Kawah 2, di antaranya Kampung Niambangeng, Kampung Beba dan Kampung Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran G. Karangetang yaitu di luar zona perkiraan bahaya tersebut di poin (1).

- Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke laut.

- Masyarakat disekitar G. Karangetang dianjurkan agar senantiasa menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

- Masyarakat di sekitar G. Karangetang diharap untuk tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Karangetang yang tidak jelas sumbernya dan selalu mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Sitaro.

- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi terus berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro dalam memberikan informasi tentang perkembangan aktivitas G. Karangetang. (*)

Ini Pengakuan Sopir Bus Kramat Jati tentang Alasan Kabur dari TKP Kecelakaan Maut di Cicalengka

Menteri Keuangan Pencetak Utang Jadi Sentimen Negatif Terbesar bagi Capres-cawapres Prabowo-Sandiaga

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved