Match Fixing Terkuak, Masyarakat Selama Ini Dibohongi

Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jabar, Deddy Permana, mengatakan, masyarakat Indonesia telah disuguhi pertandingan sepak bola yang tidak menarik.

Satgas Antimafia Bola, menangkap sejumlah nama yang diduga melakukan kecurangan terkait persepakbolaan di Indonesia.

Beberapa nama di antaranya, Nurul Safarid (wasit liga 3), Priyanto (mantan anggota komisi wasit), Johar Lin Eng (anggota komisi eksekurif PSSI), Anik Yuni Artika Sari (anak Priyanto), dan Dwi Irianto (anggota Komdis PSSI).

Beberapa kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah orang tersebut, yakni merekayasa skor pertandingan, pengaturan pertandingan, hingga penyuapan terhadap wasit.

Deddy mengatakan, dari beberapa pertandingan sepak bola yang ditonton oleh masyarakat beberapa waktu lalu, ternyata ada pengaturan pertandingan oleh sejumlah oknum.

Ini dapat diartikan masyarakat telah dibohongi.

"Meskipun menang, itu bukan sebuah prestasi, memalukan," kata Deddy Permana saat ditemui di Gedung Negara, Sumedang, Sabtu (26/1/2019).

Terkait beberapa nama yang terlibat di PSSI, kata Deddy Permana, diharapkan nama-nama tersebut harus diberhentikan dan digantikan orang baru.

Hal itu menurutnya, guna mengembalikan kembali sepak bola Indonesia yang sehat dan bebas dari praktik kecurangan sekelompok orang untuk meraih kemenangan.

"Hingga saat ini, tidak ada pengurus PSSI Jabar yang terlibat," katanya.

• Soal Kasus Pengaturan Skor, Sekjen PSSI Jabar: Sejauh Ini, Tak Ada Pengurus PSSI Jabar yang Terlibat

• Mafia Bola Dibabat Satgas, Asprov PSSI Jabar Beri Apresiasi Positif untuk Krishna Murti dan Kolega