Tabloid Indonesia Barokah vs Obor Rakyat, Sama-sama Disebar Jelang Pilpres, Tapi Beda Sasaran
Sama-sama beredar jelang Pilpres, ini perbedaan Tabloid Indonesia Barokah vs Obor Rakyat. Terdapat perbedaan sasaran.
Mereka menemukan 842 paket Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Kota Tasikmalaya.
Sementara itu, sudah ada 99 paket yang telah dikirim ke alamat tujuan.
Akhirnya, Bawaslu pun meminta pihak Kantor Pos untuk menunda pengiriman selama 14 hari.
"Saat ini kami lapor ke Bawaslu Jabar, kemudian tengah dalam pengkajian terlebih dahulu nanti status hukumnya seperti apa," kata Ijang Jamaludin, Ketua Bawaslu Tasikmalaya kepada wartawan Tribunjabar.id.

3. Diduga Kampanye Hitam
Isi dari Tabloid Indonesia Barokah memunculkan dugaan kampanye hitam jelang Pilpres 2019.
Dari sampul tabloid tertulis beberapa judul artikel, seperti 'Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?' dan 'Agenda Hizbut Tahrir Melawan Negara, Bangsa'.
Kemudian, seperti yang dimuat Kompas, ada pula judul artikel 'Obor Rakyat, Asal Usul Fitnah Jokowi dan Antek Asing' dan Khawarij Awak Radikalisme Atas Nama Islam'.
4. Dilaporkan Timses Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Timses Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melaporkan Tabloid Indonesia Barokah melalui jalur hukum.
Hal ini disebabkan isi dari tabloid tersebut yang dianggap tendensius dan menyudukan capres dan cawapres nomor urut 2.
Selain itu, identitas dari Tabloid Harian Barokah pun disebut tak jelas.
"Kami sudah laporkan pada pihak yang berwajib, karena tabloid-tabloid itu isinya tendensius dan juga tidak jelas penerbitannya," ujar Sufmi Dasco, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional paslon nomor 2, dikutip dari Kompas.

Pihaknya meminta Bawaslu untuk menyelediki seluruh konten Tabloid Indonesia Barokah yang disebut fitnah.
Kemudian, pihak akan melaporkan redaksi tabloid itu ke Dewan Pers.