Gunung Karangetang di Sulawesi Utara Terus Bergemuruh dan Keluarkan Asap Putih Tebal

Gunung Karangetang, Sulawesi Utara, mengeluarkan asap putih tebal setinggi 100 meter di atas puncak kawah

Tribun Manado
Gunung Karangetang terus-menerus bergemuruh dan mengeluarkan gas disertai asap putih tebal di atas puncak kawah pada Senin (21/1/2019). 

TRIBUNJABAR.ID- Gunung Karangetang, Sulawesi Utara, mengeluarkan asap putih tebal setinggi 100 meter di atas puncak kawah pada Senin (21/1/2019), pukul 00.00-06.00 WITA.

Selama waktu itu pula, Gunung Karangetang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus-menerus bergemuruh dan mengeluarkan gas.

Gunung Karangetang terus menunjukkan peningkatan aktivitas.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang mengatakan, asap kawah terus keluar dengan tekanan sedang hingga kuat.

"Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah," ujar Yudia seperti yang dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Demi Posisi di Skuat Persib Bandung, Zalnando Berusaha Geser Ardi Idrus

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar Sebut Edy Rahmayadi Dikhianati Bawahannya di PSSI

Yudia mengungkapkan, suara gemuruh juga sesekali terdengar dengan intesitas lemah dan sedang.

Yudia juga menyebutkan jika kawah juga mengeluarkan asap putih tipis sedang dan gas.

"Juga mengeluarkan asap kawah 2 putih tipis sedang dan tekanan gas lemah lebih kurang 25 meter, serta hembusan asap putih keabuan agak tebal lebih kurang 100-200 meter," kata Yudia.

Yudia menambahkan kegempaan embusan terjadi tujuh kali, amplitudo 10-35 milimeter dengan durasi 25 hingga 45 detik.

"Seimogram didominasi nois angin. Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," kata dia.

Terkait hal ini, Yudia mengatakan pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat dan pendaki gunung di sekitar Gunung Karangetang.

Rekomendasi yang ia berikan di antaranya, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktivitas pada radius 2,5 kilometer dari kawah 2 (utara) dan perluasan ke sektor selatan, tenggara, barat dan baratdaya sejauh 3 kilometer.

Yudia juga mengimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut jika sewaktu-waktu akan terjadi hujan abu.

Warga yang bertempat tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved