Petugas Lapas Sukamiskin Tak Berani Tegur Narapidana yang Melanggar, ''Pernah Dimarahi OC Kaligis''
Petugas di Lapas Sukamiskin tak berani tegur narapidana yang lakukan pelanggaran.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: taufik ismail
"Akan...," ujar hakim.
Dan dijawab lagi oleh Sri Puguh.
"Belum, tapi masuk sudah masuk kerangka kerja kami," kata perempuan berkerudung itu.
Marsidin menanyakan soal OTT eks Kalapas Sukamiskin.
"Apakah OTT ini beri pelajaran dalam hal ini Dirjen Pas," kata Marsidin.
"Sangat. Kami akan memperketat pengawasan di level Kadiv di Kanwil Kemenkum HAM," kata Sri Puguh
Marsidin tak berhenti bertanya.
"Apakah Kadiv Pas tidak tahu ruang-ruang aneh di Lapas Sukamiskin yang tidak pada tempatnya seperti saung, kamar untuk berhubungan suami istri," ujar Marsidin.
Menurut Sri Puguh, Kadiv Pas menerima laporan dari Kalapas.
Sedangkan Dirjen Pas menerima laporan dari Kadiv Pas.
"Tapi apakah Kanwil Kemenkum HAM Jabar pernah laporan ke bu Dirjen," ujar Marsidin dan dijawab Sri Puguh, ia tidak mendapat laporan tersebut.
"Jadi kalau ibu tidak mendapat laporan-laporan itu, siapa yang salah," kata Marsidin. Sri Puguh tidak menjawab.
Tiba-tiba saja, Marsidin menanyakan sejumlah hal yang membuatnya menangis, yakni soal penerimaan tas Luis Vuitton dari Fahmi Darmawansyah, diberikan Wahid Husen melalui sopirnya, Hendry Rahmat, kemudian oleh Hendry diberikan ke Mulyana, sopir Sri Puguh yang juga diperiksa saksi dalam kasus itu.
"Saksi Mulyana mengatakan dia dilarang ibu Dirjen menerima barang apapun, tapi Mulyana ini malah menerima tas itu dengan alasan tidak enak sama pemberi dan menyimpannya di pantry tanpa memberitahukannya pada ibu. Tapi tiba-tiba saja, barang yang dititipkan diserahkan ke KPK. Menurut ibu apakah dia jujur?," ujar Marsidin, bertanya.
Mendengar pertanyaan itu, Sri Puguh tersentak tidak bisa menjawab. Tiba-tiba saja, suaranya berat.