Prabowo Subianto Bahas Negara Sulit Bertahan Hingga 10 Tahun, PKS Sebut Pidatonya Terlalu Panjang
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyangsikan pernyataan mengenai Indonesia akan bertahan selama seribu tahun lagi.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyangsikan pernyataan mengenai Indonesia akan bertahan selama seribu tahun lagi.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaan bertajuk 'Indonesia Menang' di Jakarta Conbention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).
"Ada yang mengatakan jangan pesimis harus optimis. Indonesia katanya akan bertahan seribu tahun lagi," ucap Prabowo Subianto, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, negara yang bermasalah sulit bertahan bahkan untuk 10 tahun ke depan.
"Saudara-saudara, saya tanya apakah negara yang tidak bisa membayar rumah sakit, yang tidak mampu menjamin makan untuk rakyatnya, yang tidak mampu punya militer yang kuat yang, bisa bertahan seribu tahun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," katanya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyoroti permasalahan negara Indonesia.

Ia menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional yang hanya mampu mencakup kebutuhan hingga 20 hari.
Kemudian, Prabowo Subianto menyebut cadangan beras yang kurang dari tiga juta ton.
Tak hanya itu, Prabowo Subianto juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait bidang pertahanan.
Menurut Prabowo Subianto, Ryamizard sempat mengatakan kepadanya bahwa jumlah peluru yang dimiliki angkatan bersenjata Indonesia hanya mampu digunakan untuk bertahan selama tiga hari bila terjadi perang.
"Menteri Pertahanan yang sekarang pun mengatakan, jika perang, indonesia hanya mampu bertahan tiga hari karena peluru kita hanya cukup untk tiga hari perang. Ini bukan kami yang menyampaikan, tapi pemerintah sendiri," ucapnya.

Pidato Prabowo Subianto tersebut ditanggapi oleh Presiden PKS Sohibul Imam.
Setelah acara, Sohibul mengatakan pidato yang disampaikan Prabowo Subianto terlalu lama.
"Dari sisi waktu terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," katanya, dikutip dari Tribunnews.
Padahal, kata Sohibul, Prabowo Subianto sudah diberitahu agar pemaparan visi-misi tidak lebih dari setengah jam.
Pemberitahuan tersebut disampaikan keapda cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Menurut Sohibul, pidato Prabowo Subianto terlalu banyak memberikan ilustrasi sehingga molor dari ketentuan sebelumnya.
• Presiden PKS Kritik Pidato Prabowo Subianto: Terlalu Lama dan Materi jadi Kabur
• Saat Pidato, Prabowo Singgung Soal Intelijen Indonesia: Jangan Inteli Mantan Presiden dan Ketua MPR
• Prabowo Terancam Penjara 5 Tahun dan Denda 50 Miliar, Djoko: Pidanakan Saja, Kami Kontrak Mati Kok
"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin dengan Sandi, saya bilang jangan sampai ini lebih dari setengah jam, tapi Pak Prabowo rupanya memberikan ilustrasi sehingga jadi molor," jelasnya.
Dengan molornya waktu jauh dari yang di targetkan, alhasil makna materi itu sendiri menjadi kabur, alias kurang fokus.
Atas kejadian ini, Sohibul berharap ke depan Prabowo bisa memperbaikinya dengan lebih ringkas dan jelas.