Saat Pidato, Prabowo Singgung Soal Intelijen Indonesia: Jangan Inteli Mantan Presiden dan Ketua MPR
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyingung soal intelijen saat berpidato pada Senin (14/1/2019).
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyingung soal intelijen saat berpidato pada Senin (14/1/2019).
Ketika menyampaikan pidato berjudul "Indonesia Menang" di JCC, Prabowo Subianto didampingi Sandiaga Uno.
Menurut Prabowo, intelijen Indonesia semestinya bertugas mengintai musuh negara.
Faktanya, menurutnya, intelijen Indonesia justru mengintai tokoh-tokoh tertentu di dalam negeri.
"Intelijen kita jangan menginteli mantan presiden, mantan ketua MPR, anak proklamator kemerdekaan Indonesia, mantan panglima, ulama besar di Indonesia," kata Prabowo.
• Prabowo Berapi-api Bahas Ekonomi Indonesia yang Buruk, Kita Harus Belajar dari Tiongkok . . .
• Analis Politik LIPI: Tim Prabowo-Sandiaga Seharusnya Baca Pasal 552 Undang-undang Pemilu
Meskipun begitu, Prabowo pun melemparkan lelucon ke tengah pendukungnya.
"Kalau intelin mantan Pangkostrad, tidak apa-apa," ujarnya.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto merupakan Pangkostrad pada akhir era Orde Baru.
Dalam pidato itu, Prabowo menyinggung intelijen Indonesia saat menyampai syarat negara yang kokoh.
Satu di antaranya adalah Indonesia memiliki intelijen yang kuat tapi bekerja sesuai tugasnya.
Prabowo juga menyampaikan empat poin lain sebagai syarat negara yang kokoh.
Menurutnya, Indonesia harus mampu swasembada pangan.
Grace Natalie Sindir Kampanye Prabowo-Sandi yang Disebut Penuh Kebohongan, Sebutkan Daftarnya https://t.co/B85TUHQAiY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 12, 2019
"Bangsa Indonesia harus mampu produksi pangan sendiri dan seluruh warganya makan dengan baik. Tidak boleh ada yang kelaparan," kata Prabowo.
Prabowo-Sandiaga Uno, ucapnya, berusaha punya misi untuk membuat Indonesia bisa swasembada energi dan bahan bakar.