Daftar 13 Jenis Ular Piton di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui
Inilah daftar 13 ular piton yang ada di Indonesia, ketahui masing-masing karakternya.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Sarijem dan Tri Dwianto, ibu dan anak asal Gunung Kidul Yogyakarta mati-matian menyelamatkan diri dari serangan ular piton.
Diwartakan Tribun Jogja, insiden yang dialami ibu dan anak itu terjadi pada Kamis (10/1/2019).
Awalnya, ular piton sepanjang empat meter yang berada di dekat kandang ayam belakang rumah itu menyerang Tri Dwianto.
Ular piton tersebut langsung melilit leher Tri. Sarijem yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian langsung berlari dan menyelamatkan sang anak.
Ibu dan anak pun berjibaku adu kuat dengan ular piton.
"Anak saya digigit bagian leher, saya langsung membantu dengan menarik kepala ular dan berhasil lepas dari lehernya," kata Sarijem.
Setelah lepas dari leher Tri, ular piton justru berbalik menyerang tangan dan melilit kaki Sarijem.
Kejadian begitu cepat, ia menangis dan berteriak minta tolong.
Warga yang mendengar suara berdatangan menyelamatkan keduanya.
Sarijem dan Tri akhirnya bisa diselamatkan dan diberi pertolongan medis.
Insiden yang menimpa Sarijem dan Tri bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia.
Beberapa bulan lalu, seorang wanita asal Sulawesi justru diserang lalu ditelan ular piton. Wanita itu sudah dalam keadaan meninggal saat perut ular piton disayat.
Seperti diketahui, populasi ular piton memang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Peneliti ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, menguraikan bahwa setidaknya ada 13 jenis piton yang hidup di Indonesia.
Mengutip artikel Kompas.com berjudul "13 Jenis Piton Indonesia yang Harus Anda Ketahui Keberadaannya" berikut adalah 13 jenis ular piton yang dimaksud:
1. Sanca Batik

Ular piton jenis ini rasanya paling sering dijumpai masyarakat Indonesia.
Ular ini mempunyai pola warna menyerupai batik.
Penyebarannya di seluruh Asia Tenggara.
Di Indonesia, bisa dijumpai dari Sumatera hingga Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Jenis ini terdaftar sebagai reptil terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai 8 meter.
2. Sanca Darah (Python brongersmai)
Jenis piton ini ditemukan di Sumatera.
Tubuhnya pendek, maksimal 3 meter, dam cenderung gemuk.
Ciri utamanya adalah warna tubuh yang kemerahan, menyerupai darah.
Ular ini juga kerap disebut sebagai ular sawah darah atau ular tepek.
3. Sanca Darah Hitam (python curtus)

Spesies ini juga ditemukan di Sumatera dan memiliki tubuh pendek seperti P brongersmai.
Bedanya, warnanya cenderung lebih gelap.
Sanca darah hitam juga jadi salah satu incaran pedagang kulit hewan sebab pola warnanya yang menarik untuk bahan dasar tas, sepatu, atau aksesori lainnya.
4. Puraca (Python breitensteini)

Jenis ini sebelumnya dianggap satu spesies dengan Phyton curtus namun akhirnya dipisahkan.
Ular ini endemik Borneo dan punya warna dominan coklat.
Warga lokal biasanya menyebut ular yang tak akan lebih dari 3 meter ini dengan nama ripung atau lipung.
5. Sanca Hijau (Morelia viridis)

Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Papua.
Bila jenis sanca lainnya berwarna gelap, jenis ini berwarna hijau terang.
Berukuran tak terlalu panjang, ular ini banyak ditemukan di pepohonan.
Ular berwarna hijau agar bisa menyamarkan diri sebagai dedaunan.
6. Sanca Bulan (Simalia boeleni)

Jenis piton ini hidup di pegunungan Papua pada ketinggian lebih dari 1.750 meter di atas permukaan laut.
Warnanya cenderung kehitaman.
Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 3 meter sehingga mangsanya pun hewan-hewan kecil.
7. Sanca Permata (Morelia amethistina)

Piton ini juga dijumpai di Papua.
Karakteristik utamanya adalah warna sisik yang terang menyerupai permata.
Sanca permata terpanjang yang pernah ditemukan mencapai 8,5 meter. Tapi, itu langka.
Biasanya, ukuran 5 meter pun sudah tergolong besar untuk jenis ini.
8. Piton Halmahera (Morelia tracyae)

Jenis piton ini mirip dengan sanca permata tetapi tersebar di wilayah berbeda.
Morelia tracyae tersebar hanya di wilayah Halmahera, mencakup Ternate, Tidore, hingga Tanimbar.
9. Piton Maluku (Morelia clastolepis)

Jenis ini tersebar di wilayah Maluku.
Karakteristik utamanya adalah warna tubuh yang coklat terang.
10. Sanca Pelangi (Liasis fuscus)

Jenis piton ini ditemukan di Papua.
Warna tubuhnya sebenarnya coklat, tetapi akan menyerupai pelangi bila terkena cahaya.
Ular ini aktif pada malam hari.
Saat siang, ular ini biasanya bersembunyi di vegetasi atau di dekat sungai.
11. Sanca Mata Putih (Liasis savuensis)

Jenis ini juga tersebar di Papua.
Panjangnya hanya sekitar 1,5 meter sehingga kadang disebut piton terkecil di dunia.
Karakteristik utamanya adalah bagian mata yang berwarna putih.
Ular ini biasanya memangsa tikus dan hewan berukuran sedang.
12. Sanca Coklat (Leiophyton albertisii)

Piton berwarna ini bsia ditemukan di Papua.
Warnanya sebenarnya coklat tetapi akan tampak mengkilau bila terkena cahaya.
Panjang ular ini tak lebih dari 2,5 meter.
13. Sanca Bodo atau Python Burma (Python bivittatus)

Piton ini merupakan jenis yang paling fenomenal.
Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di Amerika Serikat.
Jenis piton ini banyak diperdagangkan sehingga statusnya menurut IUCN pun "rentan".