Pimpinan KPK Diteror Bom
Banyak Teror Menyerang KPK, Agus Rahardjo Berencana Bekali Petugasnya Senjata
Adapun Agus Rahardjo menambahkan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk merealisasikan hal tersebut dalam mengantisipasi hal-hal. . .
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Setelah mengalami teror yang menyasar kediaman pribadinya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Agus Rahardjo mengaku, pihaknya berencana memberikan bekal senjata tertentu kepada para petugasnya.
Pernyataan tersebut Agus Rahardjo sampaikan seusai menghadiri pertemuan tertutup dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), panelis, serta moderator jelang debat Pilpres 2019.
Ide pembekalan senjata untuk petugas KPK, kata Agus Rahardjo, muncul sebagai bentuk peningkatan keamanan terhadap para penyidik maupun pimpinan, yang bisa sewaktu-waktu kembali mendapatkan teror serupa.
"Kami sedang mengevaluasi, misalkan nanti petugas KPK akan dilengkapi dengan senjata tertentu," ujar Agus Rahardjo, di depan ruang Bima dan Sadewa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019) seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
Adapun Agus Rahardjo menambahkan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk merealisasikan hal tersebut dalam mengantisipasi hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan para petugas komisi antirasuah itu.
"Ya (rencana itu) nanti akan kami bicarakan," kata Agus Rahardjo.
Berkaca pada kasus yang dialami salah satu penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Agus Rahardjo mengatakan, seharusnya perbaikan terkait keamanan para petugas maupun penyidik dilakukan sesaat setelah kasus itu terjadi.
Sehingga, kata Agus Rahardjo, teror tidak kembali menimpa petugas KPK.
• Rumah Dua Pimpinan KPK Diancam Bom, Jokowi Perintahkan Kapolri Cari Pelakunya Sampai Ketemu
"Langkah-langkah perbaikan keamanan KPK, baik di penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, memang harus ditingkatkan," kata Agus Rahardjo.
Sebelumnya, tidak hanya kediaman Agus Rahardjo yang mengalami teror bom, rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif pun mengalami peristiwa serupa.
Penjagaan Ketat

Sementara itu, Agus Rahardjo menambahkan, seusai teror tersebut, rumahnya saat ini mendapatkan pengamanan ekstra ketat dari petugas kepolisian.
"Sebelumnya juga sudah ada petugas keamanan (Pamdal KPK) dua, yang berjaga setiap pagi dan malam. Saat ini teman teman kepolisian mungkin ada pengamanan ekstra,"ucapnya.
Ketua KPK Agus Rahardjo juga menegaskan tidak menyurutkan semangatnya dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi, meski kediamannya diteror.
"Teror ini risiko dari perjuangan pemberantasan korupsi. Tetap semangat dan tidak takut terhadap teror ini," katanya.
Agus Rahardjo yang tiba menggunakan batik cokelat tersebut mengungkapkan, teror benda mirip bom pipa di rumahnya dan bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, tidak akan mempengaruhi lembaga antirasuah itu dalam menangani kasus korupsi yang sedang ditanganinya.

"Sekali lagi, kejadian ini tidak menyurutkan kerja kami. Jangan takut, tetap semangat demi kepentingan bersama. Maju terus," kata Agus Rahardjo.
Adapun Agus Rahardjo mengatakan, dirinya sudah mengetahui kejadian benda mencurigakan tersebut, saat hendak berberangkat ke acara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
• Tas Hitam Berisi Bom Rakitan di Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo Ditemukan Tergantung di Pagar
"Saya terima laporan sekitar pukul 06.30. Saya sempat cek lihat sebentar, tapi saya langsung berangkat pukul 07.00 ada kegiatan di Kementerian Pendidikan pukul 09.00," ujarnya.
Adapun Agus Rahardjo mengatakan, ia menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Ya kita serahkan sepenuhkan kepada teman-teman Polri. Mudah-mudahan bisa diungkap dengan baik," katanya.
Tetap Kalem

Selain Ketua KPK Agus Rahardjo yang mendapat serangan teror pada Rabu (9/1/2019) kemarin, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mendapat teror dua bom molotov.
Satu diantara dua bom molotov tersebut, berhasil pecah dan mengakibatkan tembok bagian lantai dua rumahnya terbakar hingga menimbulkan gosong.
Sementara bom sisanya, tidak berhasil meledak dan ditemukan dalam posisi berdiri berisi minyak serta sumbunya yang masih menyala.
Menanggapi teror bom tersebut, Laode M Syarif mengatakan, baik ia dan keluarganya tidak mengalami trauma atau syok yang mendalam.
"Ya biasa aja, nggak terlalu dipikirin. Biasa aja namanya juga kerja di KPK," ucap Laode M Syarif di kediamannya di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
• Polisi Minta Kasus Teror Bom terhadap Agus Rahardjo dan Laode M Syarif Tak Diframing Macam-macam
Tak hanya itu, Laode M Syarif juga menuturkan bahwa dirinya menganggap teror bom tersebut adalah sesuatu yang normal, mengingat jabatannya yang menjadi satu diantara sejumlah pimpinan KPK.
"Kalau kerja di KPK pasti banyak bunga-bunganya, anggap saja ini jadi sesuatu bagian yang normal," kata Laode pada awak media.
Lanjut Laode M Syarif, ia pun enggan mengungsikan keluarganya mengingat keselamatannya sempat terancam akibat teror bom tersebut.
Adapun Laode M Syarif lebih memilih untuk tetap bertahan di rumahnya, dengan penjagaan yang telah ditingkatkan.
"Enggak ngungsi lah di sini saja, memang mau kemana," kata Laode M Syarif.
Perihal kasus teror bom di rumahnya, Laode menuturkan dirinya menyerahkan semua ke polisi agar segera mengungkap kasus tersebut.
"Kami serahkan pada Mabes Polri dan polda untuk menanganinya, dan saya yakin mereka bekerja profesional," kata Laode M Syarif.