Ironis, Melapor Diperkosa Atasannya, Staf BPJS Ketenagakerjaan Ini Justru Dipecat
RA mengaku dirinya juga merasa takut dengan SAB yang notabenenya merupakan tokoh yang dominan, dihormati, bahkan ditakuti di lingkungan BPJS-TK.
TRIBUNJABAR.ID - Mantan tenaga kontrak Asisten Ahli Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketanagkerjaan (BPJ-TK), RA (27), didiuga menjadi korban kejahatan seksual.
Ironisnya, kejahatan seksual tersebut diduga dilakukan oleh anggota Dewan Pengawas (Dewas BPJS-TK berinisial SAB.
Dilansir dari Kompas.com, RA mengaku diperkosa hingga empat kali selama periode April 2016 hingga November 2018.
Sebelum Tewas Ditembak, Letkol Dono Sempat Menelepon Calon Istri, Ini Percakapan Terakhirnya https://t.co/4jldeizrJ2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 28, 2018
"Saya adalah korban kejahatan seksual yang dilakukan atasan saya di Dewan Pengawas BPJS TK," kata Melati saat memberikan kesaksian pengungkapan di Gedung Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Selain pemerkosaan, RA mengaku berulang kali mengalami pelecehan seksual baik di dalam maupun di luar kantor.
RA bercerita, sejak pertama kali mengalami kekerasan seksual, yaitu pada 2016, dirinya sudah melaporkan tindakan tersebut kepada AW dan yang terbaru, yaitu ada 28 November 2018, dirinya melapor pada anggota Dewas BPJS-TK lain yang berinisial GW.
GW, menurut RA, berjanji akan melindunginya, khususnya saat dinas ke luar kota.
Nyatanya, perlindungan tersebut tidak pernah diberikan dan dirinya terus menjadi korban ppelecehan dan pemaksaan hubungan seksual.
Bahkan, ironisnya, RA justru mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja dua hari setelah mengadu.
• Begini Prediksi Sektor Jasa Keuangan 2019 Menurut OJK Cirebon
"(Surat PHK) sama sekali meniadakan masalah sesungguhnya, yaitu kejahatan seksual dewan, padahal saya sudah ceritakan pada tanggal 28 November 2018 kepada GW, dan tahun 2016 silam kepada AW tentang pemaksaan hubungan badan," terang RA.
"Saya merasa jijik dengan apa yang terjadi. Bila saya bisa menghindar, saya pasti menghindar. Namun saya tidak selalu bisa menghindar sehingga pelaku dengan beragam modus telah empat kali melakukan pemerkosaan di luar kantor," sambungnya.
RA mengaku dirinya juga merasa takut dengan SAB yang notabenenya merupakan tokoh yang dominan, dihormati, bahkan ditakuti di lingkungan BPJS-TK.
• Pelatih Persib Bandung Miljan Radovic Unggah Ini di Instagram, Saya Kembali untuk Jadi Juara
"Saya takut bahwa dia akan melakukan kekerasan fisik atau menghancurkan hidup saya," imbuhnya.
Dalam menyampaikan kesaksiannya ini RA didampingi sejumlah aktivis perlindungan perempuan antara lain Ade Armando, Sigit Widodo, Indra Budi Sumantoro, Aisha Nadira, Irwan Amrizal, Agus Sari, Gorbachev, dan Tati Wardi.