Ada Goa di Bawah Jalan Cantilan, BPBD Kabupaten Bandung Minta BPVGMB Lakukan Penelitian

Karena di kampung tersebut dulunya sekitar tahun 70 an hingga awal 80 an, merupakan kawasan galian lempung sebagai bahan tehel atau lantai milik warga

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Lubang di jalan yang ambles di Jalan Cantilan, Kutawaringin. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, KUTAWARINGIN - Dikhawatirkan terjadi bencana (tanah ambles) susulan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sudah mengajukan surat permohonan untuk dilakukan penelitian atau kajian wilayah ke Badan Pusat Vulkanologi, Geologi dan Mitigasi Bencana (BPVGMB) kemarin.

Seperti diketahui amblesnya jalan di Jalan Cantilan, Gunung Pancir RT 03/09 Kampung Parung Peusing, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung pada Minggu (09/12/2018) siang disebabkan adanya lubang gorong-gorong besar berbentuk goa di bawah jalan.

Dan menurut informasi warga jika lokasi tersebut memang rawan terjadi ambles.

Karena di kampung tersebut dulunya sekitar tahun 70 an hingga awal 80 an, merupakan kawasan galian lempung sebagai bahan tehel atau lantai milik warga.

"Iya hari ini kami sudah mengirim surat untuk segera dilakukan penelitian di kawasan ini oleh Badan Vulkanologi. Karena informasi dari warga jika perkampungan ini dulunya merupakan lokasi bekas galian bahan tehel. Dan ini sudah beberapa kali kejadian serupa," tutur Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Kabupaten Bandung, Sudrajat melalui telepon seluler tadi malam.

Berdasarkan informasi dari warga, kata Sudrajat, dulunya lokasi galian sendiri cukup luas, mencakup hingga sekitar 5 RW, yakni RW 1, 2, 3, 4 dan 9.

Dengan jumlah warga mencapai sekitar 2000 an orang.

"Untuk sementara ada sekitar 2000 an warga yang tinggal di 5 RW tersebut. Kami sudah koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat agar membuat surat edaran untuk warga, agar berhati-hati. Ditakutkan ada bencana susulan terutama di 5 RW tadi," tuturnya.

Sudrajat juga belum bisa memastikan kapan penelitian wilayah akan dilakukan pihak BPVGMB.

Karena pihaknya juga baru mengirimkan surat permohonan kajian per hari ini.

Oleh karena itu terkait kapan dan hasil penelitian pihaknya belum dapat memastikan kapan akan dipublikasi.

"Hari ini kami baru mengajukan suratnya untuk penelitian. Selain itu pihak PUPR juga hari ini mulai pengurugan lubang tersebut menggunakan alat berat," katanya.

Menurutnya pengurugan sendiri dilakukan menggunakan alat berat backhoe. Jalan sepanjang sekitar 20-30 meter dan lebar sekitar 4 meter yang sudah mengalami retak-retak terlebih dahulu di jatuhkan ke bawah.

Kemudian rencananya akan dilakukan pengurugan dengan penambahan material kemudian dipadatkan.

"Pekerjaan (pengurugan) akan berlangsung beberapa hari tidak mungkin sehari beres," katanya. (mud)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved