Setelah Berbulan-bulan, Gerindra dan PKS Kembali 'Mentok' Tentukan Wakil untuk Anies Baswedan
Gerindra DKI menilai fit and proper test tersebut sebagai syarat wajib, Sementara PKS justru cenderung menolak adanya fit and proper test.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Setelah berbulan-bulan penentuan 'pasangan baru' bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedn tak kunjung menemui titik terang, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali tak sejalan dalam memilih calon wakil gubernur.
Dilansir dari Kompas.com, 5 November 2018 lalu, Gerindra DKI dan PKS DKI sebenarnya sudah bertemu dan sepakat bahwa wagub DKI yang akan diajukan keduanya berasal dari PKS.
Kedua partai itu pun sepakat menggelar fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan.
Pernah Merasa Sakit Kepala Setelah Makan? Ini Beberapa Penyebabnya https://t.co/KjY66Ykqh0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 30, 2018
Sayangnya, usai pertemuan tersebut, lagi-lagi keduanya mengambil sikap yang berlawanan.
Gerindra DKI menilai uji kepatutan dan kelayakan tersebut sebagai syarat wajib. Tak hanya itu, Gerindra pun akan mengajukan kadernya jika calon dari PKS tak ada yang lolos.
Sementara PKS justru cenderung menolak adanya fit and proper test walaupun di awal sudah setuju.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan, tim tak ingin calon wagub DKI yang diajukan pihaknya gugur dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut. "Bukan untuk seleksi dan kemudian ada istilah lulus dan tidak lulus," kata Suhaimi di DPRD DKI Jakarta, Kamis (28/11/2018).
Menurut Suhaimi, fit and proper test harusnya diadakan untuk memperkenalkan calon wagub Jakarta dari kader PKS kepada Partai Gerindra.
• Korban Runtuhnya Tembok Pembatas Sungai Cipaganti Kota Bandung Mengaku Belum Dapat Bantuan Apapun
Pengenalan itu, ucap Suhaimi, sudah cukup untuk mengakomodasi keinginan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI yang meminta pembentukan tim fit and proper test.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik menyayangkan dua nama kandidat yang dipilih PKS, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto sudah dikirim ke Gerindra DKI, namun akhirnya belum bisa diikutkan fit and proper test.
Gerindra mempertanyakan komitmen PKS dalam pemilih wagub ini.
"Terus maunya sistem apa? Mau dua langsung? Wah enak, orang sudah sepakati proper test, calonnya juga dari dia (PKS), bukan dari saya," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/11/2018).
Taufik kembali menegaskan fit and proper test menjadi penting bagi Gerindra karena hal itu telah menjadi mekanisme internal partai.
• Cerita Pilu Korban Begal di Bandung yang Meninggal, Sang Anak Hanya Lihat Wajah Ibu via Video Call
Wakil Ketua DPRD DKI itu menjelaskan, dalam proses pemilihan cawagub pada Pilkada DKI 2017 pun Sandiaga Uno yang merupakan kader Gerindra juga menjalani fit and proper test sebelumnya akhirnya maju sebagai cawagub.