Jejak Hendropriyono Melegenda, Ujung Tombak Pertempuran Kopassus hingga Mahaguru Para Intelijen

Abdullah Makhmud Hendropriyono atau dikenal AM Hendropriyono memiliki jejak melegenda sebagai seorang jenderal

Penulis: Widia Lestari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Kolase Tribun Jabar (Tribunnews/Irwan dan Kompas/Yoga)
Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono 

Akhirnya, AM Hendropiyono bersama timnya bernama Sandi Yudha turun tangan bertempur di hutan rimba kawasan Kalimantan.

Sandi Yudha ini merupakan satuan intelijen tempur milik pasukan elite yang kini bernama Kopassus.

Kisah Kopassus Melegenda, Seorang Diri Lawan Ratusan Musuh, Padahal Sudah Dihantam Banyak Peluru

Awalnya, AM Hendropriyono berusaha keras untuk mengambil hati lawan tanpa tindakan keras.

Tim Sandi Yudha ini beberapa kali berhasil mencuri simpati mereka.

Satu di antaranya, dengan Wong Kee Chok, komandan PGRS.

Namun, tak semua bisa diselesaikan secara baik-baik.

Pada akhirnya, pilihan terakhir pun dilakukan tim Sandi Yudha, yakni menggunakan tindakan keras.

Mulai dari penculikan dan interogasi, hingga melakukan perlawanan.

Perlawanan yang membekas diingatan AM Hendropriyono, yakni berduel dengan Hassan, yang juga komandan PGRS.

Kala itu, ia bersama tim kecil sebanyak delapan orang harus mengintai gubuk Hassan semalaman.

Secara hati-hati, satu di antara timnya kemudian membunuh penjaga gubuk yang memegang senjata api menggunakan sangkur.

Kemudian, Hendropriyono pun harus menembak Hassan untuk melumpuhkan lawannya itu.

Kesetiaan Intel Kopassus Ini Diuji, Menyelundup ke Sarang GAM dan Ditembaki Teman Sendiri

Ia bahkan membanting tubuh Hassan menggunakan jurus bela dirinya.

Duel sengit satu lawan satu itu dilakukan AM Hendropriyono untuk menumbangkan lawan.

Paha dan jari-jarinya terluka parah karena terkena sangkur Hassan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved