Kehidupan
Kisah Agus Hernoto, Mantan Prajurit Kopassus Berkaki Satu yang Punya Semangat Juang Tinggi
Mengenal sosok Agus Hernoto, mantan prajurit Kopassus berkaki satu yang punya semangat juang tinggi.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Dijelaskan dalam buku 'Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami' karya Bob Heryanto Hernoto, Agus kemudian ditarik Benny untuk bergabung di unit intelijen Kostrad.
Sejak itulah Agus Hernoto melanjutkan karier militernya di dunia intelijen.
Mengutip dari Kompas.com, Agus dan Benny lalu bergabung dengan Operasi khusus (Opsus) yang dipimpin oleh Ali Moertopo.
Keduanya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto.
Di dalam Opsus Agus menjadi orang kepercayaan Ali dan Benny.

Bahkan, siapa pun yang ingin bertemu dengan Ali dan Benny harus melalui dia sehingga muncul ungkapan "Agus itu Opsus. Opsus itu Agus".
Di dalam Opsus, Agus Hernoto bertugas menjadi semacam Komandan Detasemen Markas atau Dandenma) yang mengatur segala hal terkait operasi-operasi opsus.
Ia juga terlibat dalam berbagai operasi Opsus di Irian Barat dan Timor Timur.
Agus juga sempat mendapat penghargaan Bintang Sakti dari pemerintah setelah ada kesaksian soal keberaniannya saat berhadapan dengan tentara Belanda saat ditawan.
Tak banyak prajurit meraih penghargaan tertinggi di militer ini. Hanya mereka yang menunjukkan sikap luar biasa dalam tugas negara yang pantas menyandangnya. Agus Hernoto adalah salah satunya.
Malahan, Presiden Soeharto disebut selalu mengingat Agus. Setiap mereka bertemu, Soeharto pasti selalu menanyakan kondisi kaki Agus Hernoto.
Soal Baret Merah Kopassus yang Dilempar Benny

Benny Moerdani masih tidak terima dan marah terkait dirinya yang pernah didepak sebagai anggota RPKAD setelah membela Agus Hernoto.
Kemarahan itu diluapkannya saat menghadiri undangan Kopassus pada tahun 1985.
Dijelaskan dalam buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karya Hendro Subroto, Benny yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI diminta untuk memberikan baret merah kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Iskandar.