Postingan Terakhir Pretty Asmara di Instagram, Ucapkan Salam Perpisahan pada Dua 'Anak Kecil'

Vicky Prasetyo belum dapat memastikan penyebab meninggalnya Pretty Asmara.

Sebelumnya, Pretty Asmara sempat dirawat di rumah sakit akibat gangguan lambung.

Vicky Prasetyo mengatakan kemungkinan penyakit tersebut yang membuat Pretty Asmara menghembuskan napas untuk terakhir kalinya.

"Karena sakit, kan, dia dari kemarin. Saya di luar kota. Ini info dari teman-teman juga. Mereka lagi bergegas ke rumah sakit sekarang," ucap Vicky Prasetyo.

Kuasa hukum Pretty Asmara, Sahrul Romadana juga mengabarkan berita duka terkait Pretty Asmara.

Sahrul Romadana mengatakan ia dikabari oleh sahabat Pretty Asmara mengenai kabar meninggal kliennya.

"Saya baru selesai berkabar dengan sahabatnya Kak Pretty.. dan Kak Pretty telah meninggalkan kami... para sahabat dan teman dekatnya.. Jam 6 pagi hari ini di RS Pengayoman. Info dari sahabatnya.. sakit Kak Pretty belum diketahui.. cuma badannya turun drastis," tulis Sahrul melalui pesan WhatsApp.

Sebelum meninggal, Pretty Asmara sempat mengalami penurunan berat badan secara drastis.

Berat badannya turun 30 kg selama beberapa bulan.

• Pasca Musim Kemarau Panjang di Jawa Barat, Hanya Kabupaten Ini yang Sawahnya Tidak Mengalami Puso

Pretty Asmara yang saat itu tengah menjalani hukuman penjara atas kasus narkoba harus dilarikan ke rumah sakit.

Melansir dari Kompas.com, Pretty Asmara sempat mengatakan penyakit yang membuat berat badannya turun drastis.

Awalnya, ia mengalami gangguan nafsu makan dan sampai tidak bisa mengonsumsi makanan sama sekali.

"Satu bulan 10 kilo. Aku, kan, masih ditahan itu. Jadi pertama makannya dikit. Terus enggak bisa makan, terus enggak doyan makan," kata Pretty, Kamis (13/8/2018).

Semenjak ditahan di penjara, total penurunan berat badan Pretty Asmara mencapai 30 kg.

"Tapi kalau dari sakit itu sih 23 sampai 24 kilogramlah," ucapnya.

Selama di rumah sakit, Pretty Asmara menerima transfusi darah.

Diketahui, Pretty Asmara dijatuhi vonis enam tahun penjara dan denda Rp 1 miliar oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 8 Maret 2018.