Menikmati Sejarah Bandung Sambil Ngopi di Kopi Museum
Setelah mencari tahu seperti apa Bandung zaman baheula di Museum Kota Bandung, Anda bisa bersantai sambil menikmati secangkir kopi di Kopi Museum.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABA.ID, BANDUNG - Kedai kopi atau kafe banyak dijumpai di sejumlah titik Kota Bandung.
Umumnya kafe-kafe tersebut menawarkan konsep tempat unik dan baru agar menarik perhatian orang.
Namun kafe yang satu ini berbeda dari kafe lainnya.
Letaknya berada di kawasan wisata edukasi bersejarah, tepatnya bertempat di Museum Kota Bandung. Kafe ini pun diberi nama Kopi Museum.
Kafe Kopi Museum baru dilaunching beriringan dengan tahap awal peresmian Museum Kota Bandung, yaitu penandatangan prasasti pertama oleh Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial, di Museum Kota Bandung, Rabu (31/10/2018).
Kopi Museum ini merupakan masih bagian dari fasilitas Museum Kota Bandung.
Pengelola Kopi Museum, Olav (57), mengatakan kafe ini sengaja dihadirkan untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan para pengunjung museum yang datang.
"Di Museum nanti ada banyak even, kerja sama, kegiatan misi pendidikan bagi pelajar, pasti ada tamu, pasti butuh minum dan makan, jadi kami melengkapi saja," ujar Olav saat ditemui Tribun Jabar di Kopi Museum, Jalan Aceh, Kota Bandung, Rabu (31/10/2018).
Olav menambahkan, seperti museum, Kopi Museum pun ikut memamerkan berbagi produk jenis kopi yang ada di Jawa Barat.
Bukan sekedar memamerkan, Kopi Museum pun sekaligus memperkenalkan kopi-kopi Jawa Barat, seperti pemerintah yang tengah gencar mempromosikan kopi lokal khas Jawa Barat, Java Preanger.
Kopi yang dikenalkan di antaranya dari Papandayan, Ciwidey, Patuha, Manglayang, Puntang dan sebagainya.
Selain menyajikan kopi, Kopi Museum pun menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau.
Berada di Museum Kota Bandung, Kopi Museum menempati bangunan kuno di samping kanan museum.
Konsep kafe ini tampak antik, baik desain eksterior maupun interior berkarakter bangunan Belanda, dominan menggunakan cat putih.