Kuliner
Sup Roti Dawegan, Kuliner Tersembunyi di Jantung Kota Cianjur
Sekilas bentuknya mirip resep nenek moyang karena dibungkus daun pisang. Selidik punya selidik ternyata rogan soup memang terinspirasi resep leluhur
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Bagi pehobi traveling dan pencinta kuliner jangan lewatkan tempat tersembunyi di jantung kota Cianjur untuk mencicipi rogan soup atau sup roti dawegan.
Sekilas bentuknya mirip resep nenek moyang karena dibungkus daun pisang. Selidik punya selidik ternyata rogan soup memang terinspirasi dari resep leluhur yakni Jojongkong. Bedanya Jojongkong bentuknya kecil dan padat, rogan lebih besar dan ada sup santan dan susu hangat.
Rogan kini menjadi satu kuliner dari Cianjur yang banyak dicari pelanggan dari luar Cianjur. Rasanya yang milky dan hangat, membuat rogan cocok dinikmati saat musim hujan.
Sup roti dawegan ini dikukus menggunakan daun pisang. Komposisi bahan selain sup susu dan santan ada bahan pelengkap seperti kelapa muda (dawegan), roti, dan kacang hijau.
Warna putih mendominasi sajian kuliner yang terletak di Jalan Mayor Harun Kabir, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur ini.
Ada dua rumah yang memproduksi kuliner sup dawegan panas ini. Kedua rumah tersebut merupakan kakak beradik. Sang kakak melestarikan resep Jojongkong dan sang adik mengembangkan resep baru roti dawegan variasi dengan komposisi bahan baru.
• Food Street Valkenet Malabar, Spot Wisata Kuliner Baru di Bandung
"Kuliner ini terinspirasi dari resep orangtua yanh suka bikin kue dulu, ada jojongkong dari tepung beras, dari situ mulai tumbuh ide," kata pemilik Rogan Soup Empat Kurniawati (51) saat ditemui, Rabu (24/10/2018).
Empat mengatakan, kuliner Jojongkong mendapat perubahan mulai dari bentuk dan komposisi bahan di dalamnya.
"Ada bahan yang ditambah dan dikurangi, nama rogan atau roti dawegan mulai saya kenalkan sekitar tahun 2010," kata Empat.
Empat mendapat kabar dari pelanggannya di daerah lain juga ada kuliner seperti ini seperti di Tasik yang diberi nama kopyor.
• Berkuliner Malam Dengan Hidangan Hangat Capcay Kuah di Kawasan Buah Batu Bandung [VLOG]
"Namun mungkin komposisinya berbeda, nama rogan saya yang bikin," kata Empat.
Empat mengatakan 2010 lalu roti dawegan hasil kreasinya hanya dinikmati oleh keluarganya saja. Karena pembuatan berlebih kadang didagangkan keliling sekitar rumah.
"Dulu kalau mau jualan di lingkungan kampung buat keluarga aja, pertama kali jualan di car free day juga Jojongkong tapi peminatnya kalangan tertentu saja," kata Empat.
Empat mengatakan jojongkong hanya populer di kalangan orangtua, untuk membuka segmen pasar kaum Milenial ia merubah nama dan komposisi bahan menjadi lebih milky. "Peminatnya lumayan banyak setelah berubah nama, jadi tak hanya orangtua saja, tapi anak anak zaman now juga suka," katanya.
Empat mengatakan kini pelanggannya lebih banyak dari luar Cianjur bahkan luar Jabar. Untuk pelanggan dari luar Jabar ia menyarankan untuk membeli rogan soup beku.
"Ada pelanggan yang dari luar Jabar memilih yang beku untuk jarak yang jauh asalkan jangan dipanaskan lagi rasa saya jamin tak berubah," kata Empat.
Promosi dari mulut ke mulut membuat nama rogan kini sudah sampai ke pelanggan di Singapura. Empat tetap berpesan kepada pelanggannya untuk memperhatikan waktu menikmati rogan.
"Dibantu sosialisasi dari pelanggan, sehingga segmen pasar lebih luas, kami buka mulai pukul 10.00 WIB, untuk prosesnya sendiri hanya 25 menit, pelanggan yang ingin menikmati rogan soup panas biasanya suka makan di sini," kata Empat.(fam)