Mengenang Tragedi Bintaro 1987, Kecelakaan Kereta Api Paling Mematikan dalam Sejarah Indonesia

Kereta Api (KA) 225 Merak bertabrakan dengan Kereta Api (KA) 220 Rangkas di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan.

Editor: Ravianto
Jimmy WP
Kondisi dalam gerbong kereta api yang bertabrakan. Peristiwa ini kemudian disebut Tragedi Bintaro. 

Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Masih ingat dengan tragedi Bintaro 1987?

Peristiwa tragedi Bintaro adalah momen terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Lebih dari 156 orang tewas dalam tragedi Bintaro, dilansir dari Kompas.com.

Peristiwa itu terjadi tepat pada 19 Oktober 1987, 31 tahun yang lalu.

Kereta Api (KA) 225 Merak bertabrakan dengan Kereta Api (KA) 220 Rangkas di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan.

Keduanya bertabrakan dalam posisi menghadap satu sama lain.

Dalam dunia transportasi, kecelakaan semacam ini lazim disebut "adu banteng".

Dokumentasi Harian Kompas mencatat lebih dari 156 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Kelalaian petugas disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kecelakaan maut ini.

Perjalanan kereta api tak hanya ditentukan oleh masinis.

Beberapa pihak ikut andil menentukan apakah sebuah kereta bisa berangkat atau tidak.

Ketika kereta melintasi antar-stasiun, hak penuh ada di tangan Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) yang memakai pet merah.

Sementara di dalam stasiun, ada juru langsir yang mengatur rambu kereta.

Itulah para petugas yang memiliki kewenangan di luar lokomotif.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved