Persib Bandung

Bandung Melawan, Pocong dan Keranda Jenazah Ikut Demo Bersama Bobotoh Persib Melawan PSSI

Ribuan bobotoh Persib Bandung melakukan aksi Bandung Melawan atas 'kejamnya' hukuman Komisi Disiplin PSSI terhadap Persib Bandung

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Keranda jenazah dan pocong ada di tengah ribuan bobotoh Persib Bandung dalam aksi Bandung Melawan, di Jalan Diponegoro Bandung, Sabtu (13/10/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ribuan bobotoh Persib Bandung melakukan aksi Bandung Melawan atas 'kejamnya' hukuman Komisi Disiplin PSSI terhadap Persib Bandung, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (13/10/2018).

Di tengah ribuan bobotoh itu, ada pocong atau setan versi Indonesia yang ikut nimbrung dan demo Bandung Melawan.

Seperti penampakan di film-film, pocong mengenakan kostum putih dan kain diikat di kepala khas pocong.

Pocong berkacamata itu tak membuat takut para suporter Persib Bandung. Malah dia berbaur dengan mereka.

Pocong itu bukan hantu sungguhan, tapi memang pendukung persib yang mengenakan kostum pocong.

Pocong itu bertuliskan "jenazah PSSI."

Bobotoh sedang mengkritik PSSI yang dianggap semena-mena dalam menjatuhkan sanksi kepada Persib Bandung.

Aksi Protes Bobotoh Setelah Persib Bandung Disanksi, Dari Pasang Pamflet Hingga Tuntutan Kepada PSSI

Layaknya pocong atau orang yang sudah mati, PSSI dianggap tak memiliki hati nurani atau keadilan.

Selain pocong, juga ada keranda jenazah yang digotong empat orang bobotoh yang ikut berdemo Bandung Melawan.

Keranda itu juga sebagai simbol sindiran kepada PSSI.

Pocong ada di tengah ribuan bobotoh Persib Bandung dalam aksi Bandung Melawan, di Jalan Diponegoro Bandung, Sabtu (13/10/2018).
Pocong ada di tengah ribuan bobotoh Persib Bandung dalam aksi Bandung Melawan, di Jalan Diponegoro Bandung, Sabtu (13/10/2018). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

Dalam aksi itu, bobotoh dikomando untuk mengangkat tangan kanan lalu mengepalkan tangan.

"Kepalkan tangan sebagai simbol perlawanan mafia sepak bola di Indonesia," perintah bobotoh dari atas bus Persib.

Kompak para bobotoh pun menuruti permintaan pentolan bobotoh.

VIDEO: BANDUNG MELAWAN, Ribuan Bobotoh Berkumpul, Serukan Bersatu Lawan Mafia Sepak Bola

Dalam video liputan Tribun Jabar terlihat, aksi tersebut diawali dengan mengumandangkan yel-yel dan lagu-lagu lainnya. Aksi doa bersama juga dilakukan sebelum aksi dimulai.

Ketua Viking Heru Joko mengatakan, bahwa aksi tersebut hendak menyampaikan lima tuntutan bobotoh kepada PSSI.

Berikut lima tuntutan bobotoh kepada PSSI :

1. Mengutuk dan mengecam keras putusan Komdis PSSI terkait sanksi terhadap Persib dan suporternya yang terkesan tebang pilih dan tidak berlandaskan keadilan.

2. Mendesak PSSI untuk melakukan evaluasi total dan melakukan reformasi kepengurusan dengan membersihkan mafia-mafia di tubuh PSSI (mafia sepakbola) yang akan merusak persepakbolaan Indonesia.

Aksi Ribuan Bobotoh Persib Bandung di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/10/2018).
Aksi Ribuan Bobotoh Persib Bandung di halaman Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/10/2018). (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

3. Mendesak PSSI untuk tidak mengambil keputusan-keputusan yang instan, sebaliknya lebih mengutamakan keputusan yang dapat mendidik dengan melakukan pembinaan yang komprehensif terhadap suporter.

4. Mengajak seluruh elemen suporter Indonesia untuk bersatu melawan pihak-pihak yang merusak persepakbolaan Indonesia.

5. Mengajak seluruh elemen bobotoh untuk bersatu dan tetap satu tujuan menyuarakan keadilan dan mengawal Persib untuk menjadi juara.

"Ini merupakan aksi Bandung melawan I, akan ada yang kedua, ketiga, keempat sampai tuntutan dipenuhi," kata Joko Heru , Sabtu (13/10/2018).

Sejumlah spanduk, bendera dan atribut lainnya digunakan oleh bobotoh dalam aksi tersebut. Seorang peserta aksi mengatakan, bahwa Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lewat Bandung Melawan, Ribuan Bobotoh Persib Ingin Sampaikan Lima Tuntutan Ini kepada PSSI

Sanksi untuk Persib Bandung

PSSI melalui Sekjen Ratu Tisha Destria memperbaharui putusan Komisi Disiplin (Komdis) soal vonis kepada Persib Bandung yang harus menggelar laga kandang di Kalimantan.

Sanksi ini sebagai buntut dari insiden penganiayaan terhadap suporter Persija Jakarta Haringga Sirla oleh sejumlah bobotoh, sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta.

Dalam putusan Komdis PSSI yang diterbitkan Selasa (2/10/2018), Persib dihukum menjalani laga usiran di luar Pulau Jawa pada sisa laga kandang.

Keputusan itu diambil sebagai imbas kematian anggota The Jak Mania, Haringga Sirila, yang tewas dikeroyok beramai-ramai oleh oknum suporter Persib, bobotoh.

"Sanksi pertandingan home di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019," begitu isi vonis hukuman Komdis PSSI untuk Persib.

Tunjukkan Solidaritas, Bonek Mania Turut Hadir di Aksi Bandung Melawan: Bangkitlah Persib Bandung!

Posisi Persib Bandung di Puncak Klasemen Tak Aman, Siap Secara Fisik Lawan Persipura Jayapura

"Kalimantan di sana itu maksudnya hanya contoh saja, bukan maksudnya harus bermain di Kalimantan," kata Ratu Tisha di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

"Nanti itu akan kami revisi rilisnya," ujarnya.

Itu dijelaskan Ratu Tisha saat menjawab pertanyaan apa pertimbangan dari Komdis PSSI menjatuhi hukuman kepada Persib untuk memainkan laga kandang usiran di Kalimantan.

Meski begitu, tim berjulukan Maung Bandung tetap dilarang menggelar laga kandang usiran dengan penonton hingga akhir musim.

Larangan menggelar laga kandang tanpa penonton juga akan berlaku pada putaran pertama Liga 1 pada musim yang akan datang.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved