Kuliner Jawa Barat
Lezatnya Menyantap Sate Maranggi Khas Purwakarta yang Tersohor, Rasanya Bikin Ketagihan
Ketika dicicipi, ada sensasi yang sangat berbeda dari rasa sop buntut yang biasa di makan.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Menyantap makanan khas daerah terasa lebih mantap saat berada di daerah asalnya.
Mampir ke Purwakarta, sate maranggi pastinya jadi makanan wajib saat berkunjung ke Kota Sejuta Taman ini.
Ada cerita yang unik, saat mobil saya mulai diparkirkan di tempat parkir yang cukup luas tersebut.
Awalnya kami kira bahwa Rumah prasmanan yang bertempat di Jalan Veteran, Cibungur tepatnya di dekat Hutan Jati hanyalah rumah makan biasa yang menawarkan makanan-makanan 'dadakan' seperti ayam goreng, ikan goreng, sayur tumis, sayur sop, sayur asem dan masih banyak lagi.
Ternyata rumah makan prasmanan tersebut mempunyai menu yang sangat khas yakni sate maranggi.
Mengetahui di tempat tersebut ada menu sate Maranggi, akhirnya kami memesan menu sate maranggi.
Baru saja duduk, ada pramuniaga yang sigap mencatat pemesanan dan melemparkan langsung ke masing-masing penjaga pondok yang bertanggung jawab atas satu menu makanan.
Cara ini terbilang efisien untuk restoran yang mampu menampung sampai seribu pengunjung.
Saatnya menjajal sate maranggi khas Purwakarta.
Di restoran Rumah Makan Prasmanan sajian sate maranggi dilengkapi sambal tomat segar.
Sepintas dilihat, sambalnya tak terlihat pedas.
Karena lebih banyak komposisi tomat daripada cabai.
Namun ternyata kami salah.
Tomat yang telah dicampur cabai rawit ulek dan garam ini cukup pedas
Bagi Anda yang bukan pencinta pedas, jangan berani mencoba sambal tomat yang pedas ini.
Namun sebaliknya jika Anda pecinta pedas, sambal tomat ini sempurna.
Rasanya asam, pedas, dan gurih sangat cocok jika dipadukan untuk makan sate maranggi yang terkenal memiliki cita rasa manis.
Selain dilumuri bumbu khas maranggi, keunikan sate ini juga terletak pada sajiannnya yang dicampur dengan bumbu kacang khas Sate Madura.
Menurut pemilik Restoran Rumah Makan Prasmanan, Didih Andreas, maksud dari menyajikan dua bumbu dalam satu piring adalah inovasi yang dicobanya untuk membuat rasa semakin beragam di lidah.
Namun itu semua tergantung permintaan konsumen, jika tidak berkenan dicampurkan dengan bumbu kacang, maka tidak akan disajikan di piring sate yang dipesan konsumen tersebut.
Lanjut ke bintang utama, yakni sajian sate maranggi.
Sate yang saya pesan adalah daging sapi.
Daging sapinya sangat empuk, bumbu rempah menyerap sempurna, dan ukurannya sedang sehingga membuat saya tak terasa menyantap sepuluh tusuk sate dalam waktu singkat.
Harga makanan di Restoran Rumah Makan Prasmanan adalah Rp 40.000 untuk satu porsi berisi 10 sate sapi.
Daging kambing pun dibanderol dengan harga yang sama dengan daging sapi yakni Rp 40.000 per porsinya.
Sedangkan untuk sate daging ayam, dibanderol dengan harga Rp 35.000 per porsi.
Selain menu sate maranggi, di Rumah Makan Prasmanan pun saya mencicipi Sop Buntut.
Disajikan dengan kuah yang panas, sop buntut pun sampai di meja saya.
Ketika dicicipi, ada sensasi yang sangat berbeda dari rasa sop buntut yang biasa di makan.
Rasa kuah rempahnya sangat terasa, selain itu dagingnya yang disajikan pun sangat empuk.
Sehingga membuat hasrat untuk mengunyah semakin tak tertahankan.
Satu porsi sop buntut di Rumah Makan Prasmanan dibanderol dengan harga Rp 30.000.
Itu belum termasuk nasi putih yang dibanderol Rp 5.000.
Restoran ini terletak di Jalan Veteran, Cibungur (Hutan Jati).
Butuh waktu 10 menit menuju Rumah Makan Prasmanan saat keluar dari pintu tol Sadang.
Jarak menuju Purwakarta dari Bandung sebenarnya tak jauh, hanya berjarak kurang lebih 90 menit apabila jalanan tak macet.
So, tertarik untuk mencoba?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sate-maranggi_20170807_231611.jpg)