Gempa Donggala

Tsunami Palu: Air Laut Ternyata Menerjang sampai 3 KM ke Daratan

Sementara itu, muncul lumpur dari dalam tanah di Perumnas Patobo yang menenggelamkan 744 rumah.

Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana Palu Grand Mall yang hancur pascagempa dan tsunami di Kawasan Taman Ria, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). BNPB menyatakan kerugian akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu mencapai puluhan triliun rupiah, hal tersebut berdasarkan dampak bencana dan cakupan kerusakan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Gempa bumi dan tsunami meluluhlantahkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).

Berdasarkan citra satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), diketahui tsunami menerjang permukaan tanah hingga sekitar 3 Kilometer.

Tsunami mengikuti aliran arus sungai sehingga dapat mencapai jarak yang cukup jauh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan mengenai foto citra satelit dihadapan awak media.

"Jarak paling jauh (tsunami,-red) melewati sungai mencapai 2,51 KM. Di pantai tergantung topografi permukaan tanah panjang landaan 0,6-2 km," ujar Sutopo, saat jumpa pers Update Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Palu dan Donggala di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Ini membuat dampak tsunami merusak bangunan dan pemukiman di sekitar pantai.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan berapa bangunan yang mengalami kerusakan.

"Kami masih menghitung berapa rumah dan bangunan terdampak," kata dia.

Dari foto citra satelit LAPAN, kata dia, terlihat foto sebelum dan sesudah kejadian gempabumi dan tsunami di pemukiman Perumnas Balaroa dan Perumnas Patobo.

Dia menjelaskan, 1747 rumah di Perumnas Balaroa mengalami kehancuran, karena tanah ada yang naik setinggi 2 meter dan ada yang ambles sedalam 5 meter.

Sementara itu, muncul lumpur dari dalam tanah di Perumnas Patobo yang menenggelamkan 744 rumah.

"Kami belum tahu seberapa banyak korban," tambahnya.(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved