Gempa Donggala
Kesaksian Amir Melihat Satu Kampung Lenyap Ditelan Lumpur
Amir khawatir dan ketakutan bukan main karena ia membayangkan bagaimana nasib keluarganya di rumah.
TRIBUNJABAR.ID, PALU - Seorang ayah bernama Amir (35) warga kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih khawatir lantaran anak dan mertuanya belum ketemu.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/10) Amir sekarang hanya bisa berharap kedua orang yang dikasihinya itu dapat segera diketahui nasibnya.
Amir menceritakan detik-detik terjadinya gempa bumi dan tsunami di Palu serta Donggala pada pekan lalu itu.
Amir yang saat itu baru pulang kerja mendadak panik luar biasa ketika tanah tempatnya berpijak bergoyang keras.
Padahal ia mau sampai ke rumahnya dan melihat aspal jalan menekuk-nekuk tak karuan akibat gempa.
"Sore itu saya lihat jalan aspal tiba-tiba menekuk-nekuk ke atas seperti gelombang laut disertai gempa yang mengguruh," kata Amir, Senin (1/10).
Retakan aspal akibat gempa ia lihat semakin mendekat menuju arah rumahnya.

Amir khawatir dan ketakutan bukan main karena ia membayangkan bagaimana nasib keluarganya di rumah.
Namun Amir mengetahui jika mertua dan anaknya sedang pergi membeli lauk untuk makan malam.
Ia tak peduli lagi akan keselamatan dirinya, Amir segera berlari menerjang tanah yang bergerak.
"Saya meloncat-loncat dari gundukan aspal yang terangkat untuk mencari mereka," tutur Amir.
"Gemuruh dan guncangannya seperti dunia ini mau kiamat," lanjutnya.

Tak lama kemudian dari rekahan aspal muncul lumpur dari dalam perut bumi.
Perlahan-lahan rumah-rumah di Kelurahan Petobo ambruk dan tenggelam oleh lumpur dari perut bumi.
"Saya lihat seorang ibu menggendong anaknya tenggelam di dalam rekahan. Kami berusaha menolongnya dengan menggali lumpur," kata Amir sembari matanya berkaca-kaca.