Cerita Putra DN Aidit Melihat Pusara Ayahnya di Boyolali Seperti Tempat Sampah
Ilham menuturkan, saat melihat secara langsung pusara ayahnya itu berada seperti layaknya tempat sampah yang berukuran lumayan besar.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ilham Aidit, putra tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI), Dipa Nusantara (DN) Aidit, terakhir kali berkunjung ke tempat peristirahatan ayahnya DN Aidit pada 2006 lalu yang berada disebuah desa Boyolali, Jawa Tengah.
Ilham Aidit menceritakan bahwa dirinya pergi ke wilayah tersebut bersama dengan teman-temannya berempat. Lantas bertemu dengan seorang laki-laki tua berusia sekitar 70-an yang sempat menanyakan tujuan kedatangan mereka.
"Mbah itu nanya mau ngapain sama teman-teman. Kami bilang dengar-dengar ada makamnya DN Aidit disekitar sini," ujar Ilham, kepada Tribunjabar.id, di Kota Bandung, Minggu (30/9/2018).
Benarkah Hewan Bisa Tahu Akan Terjadinya Gempa Bumi? Ini Penjelasannya https://t.co/GkimKBpvsD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 30, 2018
Tak berselang lama, laki-laki tua itu, kata Ilham mengantar mereka menuju pusara DN Aidit yang berada sekitar 400 meter dekat perumahan Kodim.
"Mbah itu sepertinya sangat dihargai. Saat akan masuk kesana mereka ngomong gunakan bahasa jawa. Akhirnya kami bisa masuk," ujar Ilham.
Ilham mengatakan saat berbincang laki-laki tua tersebut mengaku mengetahui kejadian penembakan DN Aidit pada era Korem Boyolali Yasir Hadibroto.
• Lapas Jelekong Masih Menjadi Tempat Peredaran Narkotika, Kalapas Lakukan Ini dalam Mengatasinya
• Pertamina Siap Kirimkan 4.000 Liter Solar ke Palu
"Dia katanya mendengar Broto ngomong itu dulu. Sehingga tahu cerita itu. Pada saat itu usianya 28 tahun. Dia bilang warga sekitar semua tahu kok ini pusara DN Aidit," kata Ilham.
Ilham menuturkan, saat melihat secara langsung pusara ayahnya itu berada seperti layaknya tempat sampah yang berukuran lumayan besar.
"Uniknya tempat sampah itu besar. Tapi tempat sampah itu bersih sekali. Malahan lokasi sampah ada diseberangnya. Saya melihat sendiri pusara seperti tempat sampah. Mungkin tujuannya agar orang melupakan itu. Tapi warga sekitar tahu," ujarnya.
• 4.200 Anak TK Mengikuti Manasik Haji di Lapangan Yonzipur 9/1 Kostrad
• Ada Pihak yang Ingin Rusak Keharmonisan, Aa Umbara: Jangan Coba Pecah Keharmonisan Kami